Membaca Sejarah Organisasi Filantrofi Indonesia Lewat Biografi Erna Witoelar

Reading time: 2 menit
erna witoelar
Foto: greeners.co

Judul buku : Erna Witoelar, Membangun Jembatan
Penulis : Safrita Aryana
Penerbit : Halaman Publishing
Jumlah Halaman : 256 Halaman

Melalui buku biografi ini pembaca diajak mengikuti proses seorang gadis lugu asal Makassar berubah menjadi sosok dengan karakter harimau. ‘Harimau galak’ seperti judul pengantar yang dituliskan lansung oleh sang suami, Rachmat Witoelar.

Julukan harimau pertama kali disematkan kepada sosok Erna Anastasia Walinono oleh sebuah media di Bandung untuk menggambarkan kiprah wanita kelahiran Danau Tempe, Sulawesi Selatan itu pada aktivitas pergerakan mahasiswa dekade 60an. Masa itu adalah masa dimana adik kandung Mantan Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi ini mulai terlibat kegiatan aktivisme yang secara langsung akan membawanya kedalam dunia yang sekarang membesarkan namanya.

Lewat buku setebal 256 halaman ini, mulai dari bab pertama kita langsung dibawa pada masa awal dimana Erna membentuk dirinya sebagai aktivis mahasiswa, sampai puncaknya ketika ia dipercaya menjadi Ketua Pehimpunan Mahasiswa Bandung (PMB). Di bab-bab berikutnya, sang penulis Saftira Aryana, membawa kita mengikuti secara urut pengalaman luar biasa Erna dalam mengembangkan gerakan konsumen, lingkungan dan filantrofi Indonesia.

Mengikuti perjalanan karier Erna, kita akan memahami dengan jelas maksud penulis yang mengistilahkan sosok Erna yang ‘membangun jembatan’. Pengalaman dan disiplin organisasi yang beragam mampu dijalani Erna dengan baik, bahkan ia bisa membuatnya saling tekait. Termasuk saat ia menjadi salah satu perintis dibentuknya Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dua organisasi besardi Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari namanya.

Dibuku ini diceritakan bagaimana organisasi-organisasi itu terbentuk dan berkembang sampai mendapat pengakuan internasional. Sosok Erna sendiri pada akhirnya dipercaya memegang jabatan penting di berbagai organisasi berskala internasional dan membuatnya menjadi internasionalis.

Namun tidak lengkap rasanya membaca kisah biografi seseoang tanpa melihat sisi humanisnya. Di dalam buku ini terungkap sisi humanis seorang Erna Witoelar. Mulai dari kedekatan dan pengaruh sang Ayah dalam membentuk karakternya, hubungan asmaranya dengan sang suami Rachmat Witoelar, kedekatannya bersama keluarga, anak dan cucu, temasuk juga pendapat pribadi rekan-rekannya pada masa kuliah sampai sekarang.

Pada akhirnya buku ini jelas bisa menjadi bahan bacaan yang bagus buat siapapun yang tertarik akan isu lingkungan dan filantrofi di Indonesia. Perjalanan hidup dan karir mantan Menteri Permukiman dan Pengembangan Wilayah Indonesia ini Erna jelas layak untuk dijadikan panutan bagi siapa saja, termasuk mereka yang ingin dan sedang bergelut dalam dunia lingkungan dan filantropi.

Penulis: AT/G39

Top