Nova Ruth tentang Perempuan, Musik, dan Aktivisme Lingkungan

Reading time: 3 menit
nova ruth
Nova Ruth tentang Perempuan, Musik, dan Aktivisme Lingkungan. Foto: Instagram @lilqueenr.

“Bola api muncul dari ufuk timur menyapu bintang. Sinari, ibu bumi yang birunya tampak lebih dari. Hijau yang kini tergantikan dengan tanah kekeringan. Dan air bah di sisi lain ibu bumi terus bertahan,” — Nova Ruth.

Sobat Greeners, apa kalian tahu dengan penggalan lirik di atas? Itu adalah penggalan lirik dari Nova Ruth yang berjudul “Imbang”.

Lagu tersebut menjadi salah satu dari banyaknya karya Nova Ruth yang mengawinkan pemikirannya tentang lingkungan dengan seni musik. 

Dalam rangka hari Perempuan Internasional dan Hari Musik Nasional, Greeners kembali berbincang dengan Nova Ruth. Kali ini, Greeners mengangkat suaranya tentang perempuan, musik, dan aktivisme lingkungan. Simak berikut ini.

Nova Ruth: Musik sebagai Media untuk Suarakan Isu Lingkungan

Nova tidak pernah berpikir dua kali untuk memanfaatkan talenta bermusiknya dalam menyuarakan kepedulian terhadap lingkungan. Bakat yang dia asah sejak berusia enam tahun dia kuras untuk menyuarakan isu lingkungan.

Bukan tanpa alasan, lewat media seperti musik dan seni, dia menilai pesan lingkungan akan lebih mudah masyarakat resapi.  

Bagi seniman sepertinya, setiap karya adalah manifestasi kehidupan. Karyanya pun merupakan refleksi dari gambaran nyata atas hal yang telah terjadi.

Dia lalu berharap karyanya dapat menjadi bahan perenungan oleh setiap lapisan masyarakat. Terutama, dia bermimpi awam berhenti menjadi orang yang oblivious, acuh, terhadap kondisi alam.

“Misalnya, yang generasi seumuran saya ini nggak cuek, nanti yang ketularan pasti generasi selanjutnya. Kita kan bertumpu kepada generasi selanjutnya. Semuanya kita lakukan bukan buat kita sendiri, tapi buat generasi-generasi selanjutnya,” tuturnya kepada Greeners, Selasa, (2/3/2021).

nova ruth

Bagi seniman sepertinya, setiap karya adalah manifestasi kehidupan. Karyanya pun merupakan refleksi dari gambaran nyata atas hal yang telah terjadi. Foto: arkakinari.org.

Nova Ruth dan Pelajaran dari Samudra

Baru-baru ini, Nova berziarah ke beberapa negara dan pulau di Indonesia menggunakan kapal Arka Kinari. Ziarah ini meliputi festival musik dan workshop yang bertujuan menyuarakan perubahan iklim serta isu lingkungan.

“Kita membuat workshop tali temali, membaca arah angin. Kita bikin tur kapal dan juga menjelaskan tentang renewable energy, serta proses desalinasi: mengubah air laut air garam menjadi air minum,” ujar Nova.

Berada lebih dari satu tahun di lautan, Nova menceritakan keadaan laut yang masih terpapar sampah dari daratan, terutama plastik.

Menurutnya, hal itu akan bertambah parah apabila tidak ada kebijakan yang tegas dengan pembatasan penggunaan plastik.

Dalam kegiatan aktivismenya, Nova juga mengemukakan bahwa dia tidak bisa berjuang sendirian, melainkan harus bersama-sama.

“Saya berpesan supaya tetap terjaga (lingkungan). Bisa disuarakan kepada teman-teman seniman dan budayawan untuk ikut menyuarakan pesan lingkungan. Agar saya bisa dibantu, jadi tidak sendirian dalam aktivisme ini,” terangnya.

nova ruth

Berada lebih dari satu tahun di lautan, Nova menceritakan keadaan laut yang masih terpapar sampah dari daratan, terutama plastik. Foto: arkakinari.org.

Baca juga: 15 Cara Alami Merawat Rambut Rusak: Manfaatkan Pijat sampai Pisang

Menyoroti Kedekatan Perempuan dan Bumi

Pada kesempatan yang sama, seniman asal Malang, Jawa Timur ini mengatakan terdapat alasan mengapa Bumi dipanggil Ibu, mengapa siklus haid perempuan sering disebut “datang bulan”.

Dia lalu mengaitkan pengalamannya mengarungi samudra dengan rahim Ibu. Perjalanannya membuat Nova berefleksi tentang janin yang juga mengapung di dalam kandungan karena air ketuban yang asin. Laksana air asin di laut.

Kesamaan antara perempuan dan Mother Nature menurutnya bukanlah sekadar romantisasi. Dia menegaskan, pada dasarnya perempuan sangat dekat dengan alam, sehingga mereka dapat menjadi mikrokosmos Bumi.

Setelah melewati perlayaran dari Belanda ke Tanah Air, Nova pun memiliki hasrat yang besar untuk mengajak perempuan lain dalam petualangan yang sama. Dia menekankan laut juga merupakan safe space, ruang yang aman, bagi perempuan.

“Lautan itu adalah hak perempuan juga. Mitos tentang perempuan yang nggak boleh melaut itu semoga segera terkikis,” tegasnya

Lebih jauh, Nova mengimbau kepada sesama perempuan untuk lebih peduli dengan isu lingkungan.

Dia juga mengatakan bahwa perempuan harus tetap solid dan kompak untuk menjaga lingkungan.

“Semoga kesolidan (jaga lingkungan) itu dapat terjadi di mana-mana sehingga kita tetap bisa bergandengan tangan untuk menyuarakan isu lingkungan,” ajaknya.

Penulis: Zahra Shafira

Top