Bupati Gresik Dukung Pegiat Lingkungan Cilik dalam INC Keempat

Reading time: 2 menit
Bupati Gresik Gus Yani mendukung pegiat lingkungan cilik dalam INC keempat. Foto: Ecoton
Bupati Gresik Gus Yani mendukung pegiat lingkungan cilik dalam INC keempat. Foto: Ecoton

Jakarta (Greeners) – Bupati Gresik  Fandi Akhmad Yani (Gus Yani) mendukung pegiat lingkungan cilik asal Gresik, Aeshnina Azzahra Aqilani wakili suara anak Indonesia dalam Intergovernmental Negotiating Committee keempat (INC 4). Aeshnina yang akrab disapa Nina akan menghadiri Konferensi United nation for Environmental Programme (UNEP) 23-29 April 2024 di Ottawa Kanada.

Nina yang sekaligus sebagai Koordinator River Warrior Indonesia menjelaskan bahwa INC keempat ini adalah kesepakatan global yang melibatkan pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Kesepakatan itu untuk menanggulangi krisis pencemaran akibat sampah plastik.

“Dalam konferensi ini akan dibahas draft global plastic treaty atau kesepakatan global dalam mengatasi krisis plastik,” kata Nina.

BACA JUGA: Pegiat Lingkungan Cilik Surati Jokowi Soal Sampah Impor

Gus Yani mendukung aksi Nina yang akan mendorong negara-negara maju untuk tidak membuang sampah plastik ke wilayah Indonesia, khususnya Gresik. Ia berharap Nina bisa mempromosikan upaya-upaya Pemkab Gresik dalam mengurangi plastik sekali pakai.

“Pemkab Gresik sudah memiliki peraturan daerah pengurangan plastik sekali pakai. Kemudian, membangun TPST dan kampung-kampung zero waste di Gresik. Hal itu sebagai upaya untuk mengurangi pencemaran akibat sampah Plastik,” ujar Gus Yani lewat keterangan tertulisnya, Selasa (16/4).

Bupati Gresik Gus Yani mendukung pegiat lingkungan cilik dalam INC keempat. Foto: Ecoton

Bupati Gresik Gus Yani mendukung pegiat lingkungan cilik dalam INC keempat. Foto: Ecoton

Pemkab Gresik Maksimalkan Pengurangan Plastik

Gus Yani mengatakan bahwa dalam kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD) Pemkab Gresik juga terus memaksimalkan pengurangan bungkus makanan plastik sekali pakai. Pemkab Gresik menyatakan komitmennya untuk mendukung upaya kerja sama dengan negara maju dalam pengurangan sampah plastik.

Pada kesempatan lain, Gus Yani terus mengingatkan bahwa saat ini sampah plastik menjadi masalah pengelolaan sampah di Indonesia. Oleh karena itu, perlu perubahan mindset gaya hidup untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

BACA JUGA: Nina Kembali Surati Jokowi, Kali Ini Terkait Kemasan Plastik

Berdasarkan data dari laman Kabupaten Gresik, pada 2023 tercatat sebanyak 720 meter kubik sampah yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik per hari. Dalam programnya, pengelolaan sampah menjadi salah satu target prioritas hingga tahun 2024. Saat ini, TPA Ngipik pun sudah mempunyai mesin sampah Refuse-derived fuel (RDF).

Dengan Mesin RDF, sampah-sampah tersebut akan diolah dan dipilah antara sampah organik maupun sampah plastik. Gus Yani mengungkapkan, permasalahan sampah di Kabupaten Gresik kini mulai dapat terpecahkan dengan adanya mesin RDF tersebut.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top