Pelajar SMAN Batu Sopang dan ESN Pantau Kualitas Sungai

Reading time: 2 menit
Tim pelajar mengambil sampel untuk meneliti kondisi kesehatan sungai. Foto: ESN

Jakarta (Greeners) – Pelajar SMA Negeri Batu Sopang, Kabupaten Paser Kalimantan Timur melakukan ekspedisi sungai bersama tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) di Sungai Setiu Kecamatan Batu Sopang. Dalam ekspedisi sungai ini para pelajar melakukan pemantauan kesehatan sungai untuk mengukur kualitas air di sungai tersebut.

Pengukuran kualitas air menggunakan beberapa parameter seperti TDS (Total Dissolved Solid), do (kandungan oksigen), klorin, fosfat dan juga logam berat besi dan mangan. Selain itu pelajar juga meneliti mikroplastik dan serangga air (makroinvertebrata) untuk mengetahui kesehatan sungai.

“Kegiatan ekspedisi sungai yang pelajar lakukan ini merupakan salah satu bentuk upaya sekolah berpartisipasi menjaga sungai-sungai di wilayah sekitar sekolah. Serta menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap sungai,” kata guru pendamping yang ikut dalam ekspedisi, Adoni Basik Faot.

Dari hasil penelitian terhadap serangga air, mereka menemukan 18 jenis makroinvertebrata yang kebanyakan merupakan jenis sangat sensitif terhadap pencemaran. Itu artinya, menunjukkan Sungai Setiu masuk dalam kategori sungai yang sehat.

Kendati demikian, Amiruddin dari tim ESN mengatakan, parameter klorin yaitu 0,14 ppm sudah di atas baku mutu sebesar 0,03 ppm. Demikian juga dengan kandungan fosfat 0,44 ppm di atas baku mutu 0,3 ppm.

Foto: ESN

Keberadaan Serangga Tandai Kualitas Sungai

Menurut Wakasek Humas Rinah kegiatan ekspedisi sungai yang pelajar lakukan ini tidak hanya berhenti di Sungai Setiu saja, tapi meluas.

“Kami akan melakukan penelitian kesehatan sungai-sungai yang ada di Kecamatan Batu Sopang. Serta membentuk kelompok sahabat sungai supaya anak didik kami juga lebih peduli terhadap kondisi sungai yang merupakan sumber kehidupan bagi masyarakat,” tuturnya.

Salah satu pelajar, Muhammad Aries Pratama mengatakan, kegiatan ini dapat memberikan wawasan tentang sungai. “Bahkan selama ini kami tidak mengetahui jika kesehatan sungai dapat diketahui dari keberagaman jenis serangga. Selain itu juga dari kondisi tanaman di sekitar sungai. Serangga makroinvertebrata ini tidak akan bisa hidup kalau sungainya rusak dan tercemar,” kata dia.

Hingga saat ini ESN rutin melakukan ekspedisi ke berbagai sungai besar di Indonesia. Selain di Pulau Jawa juga di Kalimantan. Bahkan ESN dan beberapa organisasi lingkungan lain pernah mensomasi Gubernur Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur karena lalai dan mereka nilai tidak mampu mengatasi pencemaran sungai.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top