World Wildlife Day, Magister Biologi UNAS Mengamati Burung Liar di Lingkungan Kampus

Reading time: 2 menit
burung liar
Salah seorang mahasiswi Pascasarjana Prodi Magister Biologi Universitas Nasional (UNAS) sedang melakukan pengamatan burung liar yang ada di lingkungan kampus UNAS. Foto: greeners.co/Ahmad Baihaqi

Jakarta (Greeners) – Tanggal 3 Maret diperingati sebagai World Wildlife Day atau Hari Hidupan Liar Sedunia. World Wildlife Day merupakan kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat di seluruh dunia akan nilai penting satwa, flora, dan kehidupan liar dunia, terutama yang terancam punah dan dilindungi.

Peringatan ini mempunyai makna yang sangat penting terhadap perlindungan kehidupan alam liar di dunia. Dalam rangka memperingati hari tersebut, Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Biologi Universitas Nasional (UNAS) mengadakan pengamatan burung di Kampus UNAS, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan ini bertujuan untuk memantau keberadaan berbagai jenis burung di lingkungan kampus.

Kepala Program Studi Magister Biologi UNAS, Dr Tatang Mitra Setia, mengatakan bahwa burung memiliki peranan yang sangat penting di perkotaan. Perannya antara lain membantu mengendalikan populasi serangga hama, membantu penyerbukan bunga, dan membantu pemencaran biji.

“Kehadiran burung di kota dapat dikatakan memiliki peranan penting dan juga sebagai bioindikator lingkungan. Apabila terjadi degradasi lingkungan, burung menjadi komponen alam terdekat yang terkena dampak secara langsung,” ujar Tatang, Jakarta, Senin (06/03/2017).

Menurut Tatang, karena adanya tekanan dari aktivitas manusia seperti perburuan, pembangunan gedung-gedung pencakar langit dan pembuangan sampah yang berlebihan memberikan dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekosistem. Kondisi ini juga mengakibatkan terputusnya koridor-koridor penghubung antar ruang terbuka hijau (RTH) sehingga membuat RTH menjadi terisolasi.

Saat ini, lanjutnya, peranan kampus sebagai RTH sangat diperlukan, selain sarana untuk menimba ilmu. Lingkungan di sekitar kampus yang ditanami pepohonan berperan penting untuk menunjang kehidupan tidak hanya manusia melainkan juga satwa. Rerimbunan pohon yang hijau dapat menjadi tempat yang nyaman bagi manusia maupun satwa liar yang berada di sekitarnya. Selain itu, keberadaan burung dan satwa liar lainnya di RTH sekitar kampus dapat menjadi sarana pembelajaran khususnya di bidang biologi.

Kegiatan pengamatan burung sebagai perayaan Hari Hidupan Liar Sedunia ini dilaksanakan tanggal 5 Maret 2017 di Kampus Universitas Nasional, Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Sekolah Pascasarjana Prodi Magister Biologi Universitas Nasional. Turut hadir komunitas pegiat lingkungan lainnya, seperti Biological Bird Club “Ardea” Fakultas Biologi Universitas Nasional, Biodiversity Warriors Yayasan KEHATI, BScC Indonesia, Simpul Indonesia, dan Transformasi Hijau.

Sebagai informasi, sejarah penetapan tanggal 3 Maret sebagai World Wildlife Day diawali dari CITES Sixteenth Conference of the Parties (COP16) di Bangkok 2013. Konferensi Para Pihak CITES ini merekomendasikan kepada PBB agar 3 Maret 1973 yang merupakan tanggal diadopsinya kesepakatan CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora), ditetapkan dan diperingati sebagai Hari Hidupan Liar Sedunia.

Pada tanggal 20 Desember 2013, Sidang Umum PBB akhirnya menetapkan 3 Maret sebagai hari khusus untuk menghargai keragaman hayati dunia, utamanya satwa dan flora liar. Tanggal 3 Maret 2014, untuk pertama kalinya dirayakan Hari Hidupan Liar Sedunia atau World Wildlife Day.

Penulis: Ahmad Baihaqi

Top