Aktivitas Pembukaan Lahan Turut Sebabkan Kebakaran Hutan

Reading time: 2 menit
Foto: greenpeace indonesia

Jakarta (Greeners) – Musim kemarau yang tengah berlangsung memunculkan titik api di beberapa wilayah di Indonesia. Akibatnya, kebakaran di kawasan hutan dan lahan gambut kembali terjadi. Namun, jika ditelusuri, kasus kebakaran hutan dan lahan gambut ini bukan karena kekeringan semata.

Kepala Greenpeace Indonesia, Longgena Ginting menyatakan, banyaknya kebakaran hutan yang menyebabkan lahan gambut menjadi kering dan rusak, lebih dikarenakan adanya aktivitas pembukaan lahan dengan menggunakan kanal-kanal dengan tujuan mengubah lahan gambut tersebut menjadi wilayah perkebunan.

“Saya melihat ada aktivitas-aktivitas pembukaan lahan seperti ini pada beberapa kasus kebakaran hutan kita, jadi bukan murni hanya karena kekeringan,” ujar Longgena saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Rabu (17/09).

Menurut Longgena, seharusnya lahan gambut tidak boleh dikeringkan karena akan melepaskan energi karbon yang cukup besar melalui simpanan karbon yang telah lama tersimpan di dalam lahan gambut selama ribuan tahun.

Foto: greenpeace indonesia

Foto: greenpeace indonesia

Terhadap masalah ini, Longgena meminta kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyelamatkan “warisan hijaunya” dengan memastikan perlindungan nyata terhadap lahan gambut. Ia menyatakan, jika lahan gambut tidak dilindungi, maka seluruh kebijakan SBY mengenai lingkungan yang telah dirintis selama ini akan sia-sia.

“SBY harus memperkuat perlindungan terhadap lahan gambut, karena jika tidak, seluruh warisan hijaunya akan dipertaruhkan,” katanya.

Sebagai informasi, aktivis lingkungan Greenpeace telah menggelar aksi keprihatinan dengan menempatkan karangan bunga di lahan gambut yang rusak akibat kebakaran lahan di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, pada Senin (15/9) lalu.

Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Rusmadya Maharuddin, mengatakan, aksi damai itu merupakan bentuk belasungkawa aktivis lingkungan untuk menyoroti krisis kerusakan lingkungan yang sedang terjadi. Ia mengatakan Greenpeace mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk mengamankan “warisan hijaunya” dengan memastikan perlindungan nyata terhadap gambut.

(G09)

Top