Gempa Lombok, Semua Pendaki Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi

Reading time: 2 menit
gempa lombok
Tim Evakuasi Gabungan sedang mengevakuasi jenazah pendaki yang meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran bebatuan di Gunung Rinjani. Sumber: BNPB

Lombok Timur (Greeners) – Setelah dilakukan pencocokan data dari berbagai pihak terkait jumlah pengunjung atau pendaki yang keluar dari kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dalam evakuasi pasca gempabumi 6,4 SR yang mengguncang Lombok, jumlah keseluruhan pengunjung yang berhasil dievakuasi sebanyak 1.226 orang.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 1.226 orang pengunjung berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Evakuasi yang dilakukan selama 3 hari sejak Minggu hingga Selasa, 29-31 Juli 2018, berhasil memindahkan 696 orang warga negara asing (WNA) dan 530 orang warga negara Indonesia (WNI) ke lokasi yang lebih aman.

BACA JUGA: Presiden Jokowi Siapkan Rp50 Juta untuk Perbaiki Rumah Korban Gempa Lombok 

Pada evakuasi gelombang pertama pada Minggu (29/7/2018), sebanyak 669 orang yang terdiri dari 507 orang WNA dan 162 orang WNI berhasil dievakuasi. Gelombang kedua, Senin (30/7/2018), sebanyak 543 orang pengunjung yang terdiri atas 189 orang WNA dan 354 orang WNI berhasil dievakuasi oleh tim evakuasi gabungan. Semua menggunakan jalur darat.

Selanjutnya pada Selasa (31/7/2018) dievakuasi 14 orang WNI dan 1 jenazah pendaki asal Makassar yang diduga meninggal dunia akibat tertimpa material longsoran bebatuan ketika beranjak dari Danau Segara Anak saat gempa bumi.

Sebanyak 244 orang Tim SAR Gabungan dari Basarnas, BTNGR, TNI, Polri, Dalmas, Mapala, tenaga medis, SAR Unit, dan relawan telah mengevakuasi semua pengunjung dari kawasan TNGR. Tiga helikopter milik BNPB, TNI AD dan PT AMNT disiapkan untuk mengevakuasi korban. Satu jenazah dievakuasi dengan helikopter dan mendarat di Lapangan Camat Sembalun pada pukul 11.25 WITA. Jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Mataram.

“Selasa pagi (31/7), 3 orang WNI dievakuasi menggunakan helicopter karena korban masih trauma dengan guncangan gempa dan pertimbangan kondisi kesehatan. Sedangkan 11 orang WNI dievakuasi melalui jalur darat. Dipandu oleh Tim Evakuasi Gabungan. Semuanya tiba di Posko Terpadu Sembalun dengan selamat,” ujar Sutopo, Selasa malam (31/07/2018).

BACA JUGA: 543 Pendaki Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi Tim Gabungan 

Sutopo mengatakan, menurut laporan dari BTNGR, saat ini kawasan TNGR telah kosong dari pengunjung. Artinya sudah tidak ada pengunjung yang berada di kawasan TNGR. Semua pengunjung dari mancanegara juga telah dievakuasi dengan selamat.

Hingga saat ini kawasan TNGR masih dinyatakan ditutup untuk pendakian dan wisata. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bersama BTNGR akan melakukan pemantauan di lapangan terkait ancaman longsor di jalur pendakian Sembalun dan Senaru. Adanya gempa-gempa susulan yang masih berlangsung dikhawatirkan juga dapat memicu longsor.

“Sudah terjadi 346 kali gempa susulan hingga Selasa (31/07/2018) pukul 10.00 WIB. Intensitas gempa makin mengecil. Kawasan TNGR masih ditutup hingga waktu yang belum ditentukan,” ujar Sutopo.

Penulis: Dewi Purningsih

Top