Presiden Jokowi Siapkan Rp50 Juta untuk Perbaiki Rumah Korban Gempa Lombok

Reading time: 2 menit
presiden jokowi
Presiden Joko Widodo. Foto: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter yang terjadi di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada Minggu (29/07/2018), menyebabkan rusaknya ratusan rumah dan menimbulkan korban jiwa. Atas bencana ini, Presiden Joko Widodo menyiapkan bantuan sebesar Rp50 juta kepada korban yang rumahnya rusak berat.

“Nanti akan dibantu per rumah kira-kira lima puluhan juta dan akan segera ditindaklanjuti oleh Kepala BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), disupervisi oleh Kementerian PUPR, dan diawasi juga oleh Pak Gubernur, Pak Bupati,” ujar Presiden Joko Widodo seperti dilansir dari siaran pers Sekretariat Kabinet Republik Indonesia, Senin (30/07/2018).

Jokowi mengatakan kalau besarnya jumlah bantuan tersebut sudah sesuai dengan jawaban yang disampaikan masyarakat saat ditanya besar biaya yang dibutuhkan untuk pembangunan kembali rumah mereka yang roboh.

“Saya hanya ingin kroscek saja, yang menentukan jumlahnya berapa (adalah) BNPB, kurang lebih tadi lima puluhan plus minus. Plus minus itu karena ada yang rusak berat, rusak ringan, dan tidak rusak,” jelas Jokowi saat meninjau korban gempa di Desa Madain, Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat.

BACA JUGA: 543 Pendaki Gunung Rinjani Berhasil Dievakuasi Tim Gabungan 

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho membenarkan bahwa presiden telah menginstruksikan agar bantuan dana tersebut segera diberikan kepada para korban agar mereka bisa membangun rumahnya kembali.

“Presiden Jokowi memberikan arahan kepada kami dan kementerian serta lembaga terkait untuk segera turun tangan dan membantu para korban gempa di Lombok,” ujar Sutopo.

Sutopo mengatakan hingga tanggal 30 Juli 2018, di Lombok Timur ada 11 orang meninggal dunia (10 WNI dan 1 WNA), 223 orang luka berat, 120 orang luka ringan, 2.663 orang mengungsi. Selain itu sebanyak 1.345 rumah rusak, dimana 994 rumah rusak berat dan 351 rumah rusak ringan.

Sedangkan di Lombok utara, sebanyak 4 orang meninggal dunia, 5 orang luka berat, 7 orang luka ringan, dan 2.478 orang mengungsi. Selain itu gempa juga merusak 13 unit fasilitas peribadatan, 2 unit fasilitas pendidikan, dan 107 rumah rusak ringan.

“Jadi total korban meninggal dunia ada 16 orang, luka-luka 355 jiwa, dan 5.141 jiwa yang mengungsi. Serta 1.454 rumah rusak, 7 unit fasilitas pendidikan, 5 unit fasilitas kesehatan, 22 unit fasilitas peribadatan, 37 unit kios, dan 1 jembatan,” ujar Sutopo.

BACA JUGA: Gempa Lombok, 689 Pendaki Terjebak di TN Gunung Rinjani 

BNPB menyatakan akan memberikan bantuan dana siap pakai sebesar Rp750 juta untuk Provinsi NTB, Kabupaten Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara masing-masing Rp250 juta. BNPB juga telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan seberat 15 ton, terdiri dari 50 unit tenda pengungsi, 100 unit tenda keluarga, 100 unit genset, 5.000 lembar matras, 1.500 pcs family kit, 1.500 pcs kidsware, 25.0000 pcs makanan siap saji.

Sementara itu, Gubernur NTB Tuan Guru Bajang Zainul Majdi telah menetapkan status tanggap darurat penanganan bencana terhitung sejak tanggal 29 Juli 2018 sampai dengan 2 Agustus 2018. Atas bencana ini, BPBD Provinsi NTB melakukan pendampingan kepada BPBD Kab/Kota, melakukan kaji cepat jumlah korban dan kerusakan, memberikan bantuan logistik dan peralatan serta pengerahan mobil komunikasi ke lapangan. Selain itu, BPBD Lombok Utara telah mendirikan Posko Utama di Kecamatan Bayan dan pos pengungsi di tiga titik sementara BPBD Lombok Timur mendirikan Rumah Sakit Lapangan di tiga titik.

Penulis: Dewi Purningsih

Top