Kabar Bahagia, Dua Orang Utan Lahir di TN Betung Kerihun

Reading time: 2 menit
Dua orang utan lahir di TN Betung Kerihun. Foto: KLHK
Dua orang utan lahir di TN Betung Kerihun. Foto: KLHK

Jakarta (Greeners) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengumumkan kelahiran dua individu orang utan Kalimantan di Sub DAS Mendalam, Taman Nasional Betung Kerihun, Kalimantan Barat. Kedua orang utan tersebut terpantau dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Dua individu orang utan Kalimantan yang melahirkan bernama Juvi dan Jojo. Keduanya dilepasliarkan pada tahun 2017 di Wilayah Resort Nanga Hovat. Pelepasliaran ini hasil kerja sama antara Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Senarum dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS), serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat.

Anak dari orang utan Jojo berumur dua tahun saat pertama kali dijumpai pada Bulan November 2023 lalu. Sementara, anak dari orang utan Juvi diperkirakan berusia satu tahun saat pertama kali dijumpai pada tahun 2019 lalu. Sehingga di tahun 2024 ini, dia telah berumur 6 tahun.

BACA JUGA: Petualangan Sherina 2, Selamatkan Orang Utan dari Pemeliharaan Ilegal

Menteri Siti mengungkapkan, hal tersebut menandakan bahwa orang utan Kalimantan masih dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik di habitat alami. Khususnya, di dalam kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

“Kelahiran orang utan Kalimantan di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun menandakan kesesuaian habitat dan masih terjaganya kelestarian orang utan Kalimantan,” ujar Menteri Siti lewat keterangan tertulisnya, Jumat (9/2).

Ia juga menyatakan satwa dan habitat merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam target program KLHK. Oleh karena itu, Menteri Siti mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan untuk kelestarian satwa dan habitatnya sebagai “harta rakyat Indonesia”.

“Pertumbuhan satwa dengan ditandai kelahiran, menunjukkan bahwa habitatnya lebih baik dan itulah upaya jajaran KLHK secara total,” katanya.

Dua orang utan lahir di TN Betung Kerihun. Foto: KLHK

Dua orang utan lahir di TN Betung Kerihun. Foto: KLHK

Orang Utan dapat Perlindungan

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko mengatakan, ia juga mendapat laporan kelahiran orang utan. Laporan itu dari Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), Wahju Rudianto.

BBTNBKDS bersama tim dan mitra kerja di antaranya Rafael Tenting dan Bundany Anugra melaporkan termonitornya orang utan Jojo bersama anaknya. Sementara, orang utan Juvi bersama anaknya berhasil terpantau berdasarkan laporan monitoring tim Sintang Orangutan Center (SOC).

Satyawan mengatakan, ia bersama jajarannya akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan perlindungan dan pengawetan. Khususnya, di dalam kawasan Taman Nasional untuk menjaga kelestarian kawasan beserta flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

BACA JUGA: Hutan Kehje Sewen Sambut Kelahiran Bayi Orang Utan

Dalam pelestarian orang utan Kalimantan, BBTNBKDS juga bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan orang utan Sintang (YPOS), BKSDA Kalimantan Barat dan masyarakat sekitar. Kerja sama ini terbangun dalam hal konservasi orang utan Kalimantan, baik yang hidup liar maupun hasil pelepasliaran.

Keberhasilan pelestarian orang utan ini tidak terlepas dari peran masyarakat. Dukungan terhadap pelestarian orang utan Kalimantan ini pun datang dari Rafael Tenting, salah satu tokoh masyarakat Desa Datah Dian.

“Sebagai masyarakat adat Suku Dayak Kayan, kami menghargai keberadaan orang utan di alam. Kami menganggap bahwa orang utan adalah bagian dari adat budaya di mana orang utan merupakan hewan yang sakral. Sehingga harus dapat perlindungan dan pelestarian,” ungkap Rafael.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top