HUT ke-206, Kebun Raya Bogor Tingkatkan Pengelolaan Kebun Raya

Reading time: 2 menit
Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri (tengah) meninjau KRB. Foto: BRIN

Jakarta (Greeners) – Kebun Raya Bogor (KRB) memasuki usia ke-206 tahun. Di usianya yang lebih dari dua abad ini, KRB berkomitmen untuk meningkatkan pengelolaan kebun raya di seluruh Indonesia.

Kebun Raya Bogor berdiri di bawah masa pemerintahan Gubernur Jenderal Hindia Belanda G.A.G.P Baron van der Cappellen tahun 1817. Lalu pada 18 Mei 1817 pembangunan resminya dimulai. Berdirinya Kebun Raya menandai tegaknya kejayaan Belanda di bidang ilmu biologi di Indonesia. Kemudian Kota Bogor menjadi pusat perkembangan pertanian dan hortikultura. 

Dalam peringatan HUT ke-206 KRB, turut diresmikan pula Rumah Kaca Anggrek Soedjana Kassan. Hadir dalam acara tersebut, Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri. Lalu Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Walikota Bogor Bima Arya serta sejumlah peraih Kalpataru. 

Deputi Bidang Pemanfaatan Riset dan Inovasi BRIN, R. Hendrian, mengatakan, acara ini bertema Mendorong Konservasi Tumbuhan dan Pelestarian Lingkungan di Daerah.

“Pada acara ini kami bukan saja mengundang para pengelola kebun raya Indonesia, tetapi juga para Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) dan alumni penerima Kalpataru,” kata Hendrian dalam keterangannya. 

Ia menjelaskan, ke depan perlu koordinasi yang lebih erat antara BRIDA dan pengelolaan kebun raya di daerah. Momentum peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor tahun ini harapannya menjadi titik awal dari koordinasi tersebut.

Rumah Kaca Anggrek baru saja diresmikan. Foto: BRIN

Pentingnya Gagasan Implementatif

Saat ini, di Indonesia terdapat 46 kebun raya yang pemerintah daerah dan perguruan tinggi kelola, serta lima kebun raya yang BRIN kelola. Menurut Hendrian, ada kebutuhan mendesak berupa gagasan dan pemikiran implementatif. Hal tersebut harus sesuai dengan kondisi serta tantangan spesifik yang ada di berbagai daerah.

“Kami juga mengundang para alumni penerima Kalpataru, untuk ikut serta menggerakkan upaya konservasi tumbuhan dan pelestarian lingkungan di daerah. Sekaligus memberikan inspirasi dan memperkaya pengembangan riset dan inovasi di daerah,” paparnya.

Salah satu koleksi Rumah Kaca Anggrek. Foto: BRIN

BRIN Bina Pengelolaan Kebun Raya Bogor

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 93 Tahun 2011, LIPI yang saat ini telah bertransfomasi menjadi BRIN bertanggung jawab melakukan pembinaan kepada pengelola kebun raya Indonesia.

“Dalam konteks pembinaan tersebut telah dilakukan monitoring dan evaluasi terhadap kondisi penyelenggaraan kebun raya daerah di seluruh Indonesia saat ini,” kata Hendrian.

Salah satu kriteria penilaian adalah komitmen dan dukungan pengusul, misalnya pemerintah daerah. Ini adalah komponen penting untuk menjamin keberlanjutan dari kebun raya yang telah dibangun.

Perayaan hari jadi Kebun Raya Bogor juga dilengkapi dengan talkshow tentang Penyelenggaraan Kebun Raya Indonesia. Selain itu, bincang-bincang dengan penerima Kalpataru, pengumuman kebun raya terbaik, dan penyerahan tanda penghargaannya.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top