Indonesia Targetkan Green Investment Tahun Ini Sebesar Rp 27,78 Triliun

Reading time: 2 menit
Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) menyatakan BKPM berharap investasi hijau di Indonesia meningkat dengan target green investment tahun ini sebesar Rp 27,78 triliun. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Jakarta (Greeners) – Dalam rangka menarik investasi menuju ekonomi hijau (green economy) yang menjamin masa depan yang berkelanjutan di Indonesia, maka Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dengan Kantor Staf Kepresidenan dan United Nations Office for REDD+ Coordination (UNORCID) menggelar forum akbar. Forum ini ditargetkan mampu mendatangkan sekitar 500 Chief Executive Officer (CEO) dari berbagai perusahaan nasional dan internasional.

Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, Indonesia dipercaya untuk menjadi tuan rumah konferensi internasional yang bertajuk “Tropical Lanscape Summit: A Global Investment Opportunity” pada 27-28 April 2015 di Jakarta dengan target green investment tahun ini sebesar Rp27,78 triliun.

Dalam forum ini, terangnya, akan dihadiri juga oleh mitra strategis dari Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), sektor swasta, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat.

“Kesempatan menjadi tuan rumah untuk konferensi internasional menuju ekonomi hijau ini sangat strategis bagi Indonesia untuk menjadi role model bagi pembangunan berkelanjutan,” ungkap Franky melalui keterangan resmi yang diterima oleh Greeners, Jakarta, Kamis (02/04).

Franky menyatakan bahwa BKPM berharap investasi hijau di Indonesia akan semakin meningkat dengan target green investment tahun ini sebesar Rp 27,78 triliun. Sementara itu, BKPM menargetkan investasi pada 2015 sebesar Rp 519,5 triliun atau tumbuh sekitar 14 persen dari pencapaian tahun sebelumnya. Investasi tersebut terdiri atas penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp 175,8 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp 343,7 triliun.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Luhut Pandjaitan mengatakan, acara yang rencananya akan dibuka oleh Presiden Jokowi ini dirancang untuk memberikan kesempatan bagi berbagai mitra, mulai dari pemerintah, lintas tingkat dan sektor, dari sektor swasta di Indonesia dan luar negeri, dari mitra-mitra pembangunan, sampai organisasi non-pemerintah, lembaga penelitian dan masyarakat sipil. Para mitra tersebut diharapkan dapat terlibat dalam pemanfaatan peluang usaha dan investasi untuk mendukung transisi ekonomi hijau Indonesia.

Menurut Franky, pertemuan “Tropical Landscapes Summit” bertujuan untuk menyediakan platform bagi pemerintah Indonesia untuk menjelaskan dan mempromosikan visi strategis untuk investasi hijau. Selain itu, acara ini juga memungkinkan pemerintah untuk mendapatkan input dari banyak pemangku kepentingan tentang kerangka kerja ekonomi hijau dan perkembangan kedepannya.

“Pengelolaan sumber daya alam lestari yang dipahami sebagai suatu faktor yang memengaruhi langsung kesejahteraan masyarakat Indonesia juga menempati posisi inti dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019,” katanya menjelaskan.

Pertemuan ini akan menghadirkan pembicara dari dalam dan luar negeri, termasuk para menteri yang terkait dengan pembangunan lanskap tropis, antara lain Siti Nurbaya (Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan), Sudirman Said (Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral), Amran Sulaiman (Menteri Pertanian), Bambang Brodjonegoro (Menteri Keuangan) dan Saleh Husin (Menteri Perindustrian), serta para pelaku usaha dan berbagai organisasi yang selama ini terlibat dalam pembangunan berkelanjutan.

Sementara itu, pembicara dari mancanegara yang akan hadir antara lain Helen Clark dari UNDP, Felipe Calderon dan para CEO global lainnya, serta pimpinan perusahaan-perusahaan besar di Indonesia.

Penulis: Danny Kosasih

Top