ISAW Galang Dana Kembangkan Aplikasi Penilaian Kebun Binatang

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: Ist.

Malang (Greeners) – Indonesian Society for Animal Welfare (ISAW) mulai tanggal 1 Mei 2015 menggalang dana melalui situs indiegogo.com untuk pengembangan aplikasi penilaian kebun binatang yang bernama Zoo Recapp atau Zoo Reporting for Citizens Application. Aplikasi interaktif ini untuk membangun platform pelaporan kolektif warga (crowdsourcing) mengenai kondisi satwa di kebun binatang.

Direktur Eksekutif ISAW, Kinanti Kusumawardani menyampaikan dalam rilisnya jika Zoo Recapp merupakan aplikasi interaktif untuk melakukan penilaian kebun binatang secara mudah dan sistematis melalui perangkat telepon genggam.

Pengembangan aplikasi ini, kata Kinanti dilatarbelakangi masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap animal welfare atau kesejahteraan satwa serta kondisi kebun binatang di Indonesia yang memprihatinkan. Selain untuk menilai kondisi kebun binatang, kata Kinanti, aplikasi ini juga bisa menjadi media edukasi interaktif mengenai standar-standar kesejahteraan satwa yang mengacu pada metode penilaian Zoo Exhibit Quick Audit Process (ZEQAP).

Menurutnya, kondisi kebun binatang di Indonesia sangat jauh dari standar kesejahteraan satwa. Ia menyontohkan, kasus satwa yang mati di kebun binatang yang tak lazim seperti kasus singa mati, jerapah mati dengan sampah di perutnya, dan harimau sakit karena mengonsumsi daging berformalin menunjukkan kondisi satwa di kebun binatang sangat buruk.

Selain itu, perilaku abnormal satwa-satwa di kebun binatang juga terjadi seperti menggigit kawat kandang, berjalan mondar-mandir tanpa tujuan mengindikasikan tingkat kesejahteraan satwa buruk. Dengan adanya aplikasi ini, katanya, diharapkan masyarakat bisa berperan aktif mengamati, menilai, dan melaporkan kondisi satwa di kebun binatang yang dikunjunginya. “Kami ajak masyarakat lebih peka dan berperan aktif memantaunya,” kata Kinanti.

ISAW saat ini sudah berhasil mengembangkan prototipe aplikasi Zoo Recapp untuk smartphone dengan sistem operasi Android. Uji coba juga sudah dilakukan pada 22 April lalu, saat peringatan Hari Bumi oleh 25 siswa Bandung Independent School dan komunitas anak jalanan Bandung Street Children Program. Penggalangan dana selama dua bulan kedepan akan digunakan untuk menyempurnakan aplikasi Zoo Recapp pada sistem Windows dan iOS.

Organisasi Protection of Forest & Fauna (Profauna) juga mendukung penggalangan dana serta pengembangan aplikasi ini. Menurut pendiri Profauna, Rosek Nursahid, dengan adanya aplikasi ini, masyarakat bisa lebih mudah berperan aktif dalam memantau dan menilai kebun binatang serta lebih mudah belajar nilai-nilai kesejahteraan satwa.

“Kami sangat mendukung pengembangan aplikasi ini agar masyarakat lebih peduli terhadap kelestarian satwa,” pungkasnya.

Penulis: HI/G17

Top