KKP Dorong Penerapan Zero Waste pada Produk Perikanan

Reading time: 3 menit
KKP terus mendorong penerapan zero waste pada produk perikanan. Foto: Freepik
KKP terus mendorong penerapan zero waste pada produk perikanan. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada produk perikanan. Semua bagian pada ikan dapat menjadi produk bernilai ekonomis. Sehingga, hal ini dapat meminimalkan sampah organik dari ikan.

Penerapan zero waste merupakan salah satu bentuk praktik perikanan berkelanjutan. Untuk itu, KKP memanfaatkan peringatan Hari Ikan Nasional (Harkanas) ke-10 yang berlangsung November nanti. Momen tersebut mengkampanyekan zero waste produk perikanan.

“Meminimalisasi bagian terbuang, semua bagian ikan bisa menjadi produk,” ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.

BACA JUGA: 4 Cara Bangun Kebiasaan Kecil Menuju Zero Waste

Selain itu, Direktur Pemasaran Ditjen PDSPKP, Erwin Dwiyana mengatakan produk perikanan dapat menjadi sumber protein pilihan keluarga. Hal itu untuk mendukung peningkatan konsumsi ikan.

Erwin menambahkan, Indonesia merupakan negara dengan struktur geografis yang didominasi lautan serta kekayaan rempah-rempah yang melimpah. Itu menjadikan keragaman kuliner Indonesia sebagai potensi yang bisa diangkat.

“Kami berharap masakan khas Indonesia yang berbahan baku ikan bisa mendunia,” tutur Erwin saat membuka Bincang Bahari bertajuk “Keanekaragaman Kuliner Nusantara untuk Generasi Emas”, beberapa waktu lalu.

KKP terus mendorong penerapan zero waste pada produk perikanan. Foto: Freepik

KKP terus mendorong penerapan zero waste pada produk perikanan. Foto: Freepik

Pemanfaatan Ikan Bisa Bernilai Tinggi

Sementara itu, Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan (BBP3KP), Trisna Ningsih memaparkan tentang piramida atau tingkatan nilai produk perikanan. Semakin ke atas, nilai produk pun semakin tinggi.

Untuk tingkatan paling bawah, pemanfaatan ikan hanya sebatas ikan mentah atau sebagai bahan baku saja. Kemudian, ikan untuk pakan ternak dan di atasnya olahan tradisional. Misalnya, pengasinan, pengeringan, pemindangan, dan pengasapan.

Tingkatan selanjutnya ikan sebagai pangan fungsional, suplemen kesehatan, kosmetik dan teratas untuk produk farmasi. Ia juga memberikan contoh konsep zero waste ikan, di mana tidak ada bagian tubuh ikan yang terbuang.

Misalnya, daging ikan selain jadi produk fillet, steak dan loin, bisa untuk produk fortifikasi hingga hidrolisat. Tak hanya dagingnya, bahkan tulang dan kepala ikan pun masih bisa menjadi camilan, sebagai bahan farmasi seperti kandrotin, serta bahan industri seperti gelatin dan lem.

“Jeroannya juga, selain untuk pakan seperti tepung, silase, bisa juga untuk bahan farmasi,” terangnya.

Perikanan Berkontribusi bagi Ketahanan Pangan

Program Director Marine Stewardship Council (MSC) Indonesia, Hirmen Sofyanto menyebut sektor perikanan berkontribusi besar terhadap ekonomi dan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, pemanfaatan sumber daya ikan secara berkelanjutan akan turut memastikan keberlangsungan masyarakat yang bergantung di dalamnya.

“Praktik perikanan yang berkelanjutan memberikan nilai tambah tersendiri,” tutur Hirmen.

BACA JUGA: Life and Co, Toko Grosir Berkonsep Zero Waste

Sementara itu, Co-Founder Foodbank of Indonesia, Wida Septarina menggarisbawahi peran ibu dalam menyediakan dan mengolah pangan terbaik bagi keluarga. Terutama, bagi anak-anak untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. Sebab, ia mengimbau para ibu untuk selalu kreatif sekaligus menjadi garda pangan perikanan berkelanjutan.

“Ikan untuk Anak (IUAK) mengajak para ibu di seluruh penjuru Indonesia kembali mengolah ikan lokal dengan rempah-rempah sekitar menjadi makanan lezat dan bergizi untuk keluarga,” jelas Wida.

KKP Usung Lima Kebijakan SDGs

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan KKP mengusung lima kebijakan. Hal ini bertujuan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Kelima kebijakan prioritas tersebut yakni memperluas kawasan konservasi laut, penangkapan ikan terukur berbasis kuota, pembangunan budidaya laut, pesisir dan darat yang berkelanjutan.

Kemudian, pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil, serta pembersihan sampah plastik di laut melalui gerakan partisipasi nelayan.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top