Amerika Serikat Importir Terbesar Produk Perikanan Indonesia

Reading time: 2 menit
Indonesia Ekspor Produk Perikanan Tinggi Ke Amerika Serikat
Foto : Shutterstock

Jakarta (Greeners) – Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (BKIPM) selaku Otoritas Kompeten dalam jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan mencatat terjadi kenaikan secara konsisten terhadap ekspor hasil perikanan Indonesia ke Amerika Serikat.

Pada 2015 volume ekspor hasil perikanan Indonesia ke AS sebanyak 145 juta kg dengan nilai USD 1,3 milyar, dilanjutkan berturut – turut pada tahun 2016 dan 2017, dengan volume masing-masing 160 juta kg dan 180 juta kg, serta nilai masing-masing sebesar (USD 1,4 milyar dan USD 1,7 milyar). Selanjutnya, pada tahun 2018 meningkat menjadi 263 juta kg dengan nilai USD 1,8 milyar. Hal ini memperlihatkan bahwa peluang pasar ekspor komoditi perikanan di AS masih terbuka lebar.

Jason Seuc, Wakil Direktur Kantor Lingkungan Hidup USAID Indonesia mengatakan Pemerintah Amerika Serikat dan Indonesia memiliki hubungan yang sangat erat di sektor perikanan dan kelautan, bagian dari sejarah panjang hubungan bilateral kedua negara selama 70 tahun. Negara Amerika Serikat merupakan negara tujuan utama ekspor produk-produk perikanan Indonesia dengan nilai perdagangan kurang lebih sebesar 1,8 milyar dolar atau 25,5 trilyun rupiah per tahun. 

BACA JUGA : IYMDS 2019, 50 Pemuda Dari Seluruh Indonesia Siapkan Aksi Nyata Untuk Laut Indonesia

“Kedua negara bekerja sama untuk mengatasi penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan menyalahi aturan (IUU Fishing) dan meningkatkan praktik-praktik penangkapan ikan yang ramah lingkungan serta berkelanjutan,” ujar Jason pada acara Indonesia Feed The World di @america, Pasific Place, Jumat (04/10/2019) lalu.

Menurut data BKIPM, Amerika Serikat (AS) merupakan importir terbesar produk perikanan Indonesia (31%), dengan komoditi utama udang, yaitu sebesar 66.06% dari total ekspor udang Indonesia dengan nilai USD 1,74 milyar, diikuti oleh tuna (sebesar 30,58% dari total ekspor dengan nilai USD 619,2 juta) dan kepiting (sebesar 75.11% dari total ekspor kepiting Indonesia dengan nilai USD 472,96 juta).

Amerika Serikat Importir Terbesar Produk Perikanan Indonesia

Acara Indonesia Feed The World di @america, Pasific Place, Jumat (04/10/2019).

Luasnya pasar komoditi perikanan di AS, memiliki tantangan tersendiri bagi Indonesia untuk diperhitungkan secara cermat, baik terhadap pemenuhan jaminan mutu dan keamanan pangan, maupun diversifikasi produk agar penetrasi pasar dapat dilakukan secara signifikan.

Oleh karenanya, BKIPM menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan atau SJMKHP. Implementasi SJMKHP melibatkan aspek operasional yang dari hulu ke hilir yang diturunkan dari ketentuan – ketentuan/standar teknis internasional (CODEX, SPS Agreement dst.)

BACA JUGA : Aktivitas Kapal Ikan Asing Ilegal Menurun Drastis

“Melalui SJMKHP, Indonesia telah mendapat pengakuan (harmonisasi) dari negara – negara maju seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Kanada, Tiongkok, dan Rusia. Berbagai jenis komoditas perikanan diekspor ke seluruh dunia, dan setidaknya 5 (lima) diantaranya menjadi andalan Indonesia yang berpengaruh terhadap kinerja ekspor perikanan, yaitu udang, tuna, kepiting, cumi dan rumput laut,” ujar Kepala Pusat Pengendalian Mutu, Widodo Sumiyanto.

Widodo juga mengatakan bahwa tingginya komoditi hasil perikanan Indonesia terjadi sejak diterapkannya Ilegal Unreported Unregulated Fishing (IUUF) oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

“IUUF merupakan kepedulian Indonesia ke dunia perikanan, dan digerakan Ibu Menteri. Tentu saja IUUF sangat berdampak kepada kapal pencurian sangat minim, sehingga nelayan dalam 1-2 hari bernelayan langsung dapet ikan. Tuna yang tadinya didapatkan dari 15 kilo, saat ini bisa sampai 35 kilo,” pungkas Widodo.

Penulis: Dewi Purningsih

Top