World Rafting Championship 2015 Usai, Brasil Patahkan Mitos

Reading time: 3 menit
Tim nasional Indonesia U-23 Putra dalam nomor Head To Head, Kejuaraan Dunia Arung Jeram (WRC) 2015 Indonesia, di Sungai Citarik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat Selasa (01/12). Foto: Lassak Imaji/Tagor Siagian

Citarik (Greeners) – Kejuaraan Dunia Arung Jeram (World Rafting Championship/WRC) 2015 yang berlangsung di Sungai Citarik, Desa Cijambe, Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat pada tanggal 29 November hingga 8 Desember 2015 usai sudah digelar. Akhir dari perlombaan ini menunjukkan hasil yang menarik, bahwa mitos tuan rumah memiliki keunggulan karena lebih menguasai medan tidak terbukti.

Dalam hasil akhir WRC 2015, kiblat olahraga arung jeram dunia tetap dipegang Brasil untuk Kelas di bawah 23 tahun/U-23 Putri dan Putra serta Kelas Terbuka Putra. Selain Brasil, ada tiga negara lainnya yang berhasil mendulang emas di tiap kelasnya, yaitu Rusia untuk Kelas U-19 Putri dan Putra, Selandia Baru untuk Kelas Master (di atas 40 tahun) Putri dan Putra, dan Republik Ceko untuk Kelas Terbuka Putri.

Presiden Federasi Arung Jeram Internasional (IRF), Joe Willie Jones, mengaku sangat menghargai kerja keras Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) dalam menggelar WRC 2105. Menurut Joe, FAJI terbukti berhasil membuka jalur bagi negara Asia lainnya karena untuk penyelenggaraan WRC R6 2017, Jepang akan menjadi tuan rumah.

“Menjadi pelopor penyelenggara WRC untuk pertama kali di Asia, sudah merupakan prestasi luar biasa. Pastinya ada kekurangan di sana-sini, tapi itu harus bisa diperbaiki jika ingin menggelar WRC R4,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Greeners, Jakarta (10/12).

Dalam sambutan saat acara penutupan WRC 2015 pada Selasa (08/12) malam, Joe juga mengingatkan bahwa penyelenggaraan kompetisi tiap cabang olahraga di dunia tetap harus mengutamakan kepentingan atlit yang berlaga.

“Kejuaraan Dunia bukan untuk menjunjung tinggi gengsi sebuah organisasi, tapi demi kemajuan olahraga itu sendiri,” tegasnya.

Ia juga antusias melihat jumlah peserta WRC di Kelas U-19 dan U-23 mengalami peningkatan, yang kali ini diikuti 11 negara. Ia pun berharap agar para negara anggota IRF lebih memperhatikan pembinaan atlit mudanya.

“Karena merekalah calon juara masa depan. Organisasi olahraga yang baik adalah yang berhasil dalam regenerasi atlitnya. Mari kembalikan generasi muda ke alam dengan mendalami olahraga petualangan. Jangan biarkan mereka tenggelam dalam gawai dan tidak terkena matahari,” pungkasnya.

Tim nasional U-19 Putra berhasil mencatat sejarah dengan meraih medali emas pertama Indonesia selama mengikuti Kejuaraan Dunia Arung Jeram, di Sungai Citarik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/12). Presiden IRF, Joe Willie Jones (depan), menyerahkan pialanya. Foto: Lassak Imaji/Tagor Siagian

Tim nasional U-19 Putra berhasil mencatat sejarah dengan meraih medali emas pertama Indonesia selama mengikuti Kejuaraan Dunia Arung Jeram, di Sungai Citarik, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (1/12). Presiden IRF, Joe Willie Jones (depan), menyerahkan pialanya. Foto: Lassak Imaji/Tagor Siagian

Sebagai informasi, Kejuaraan Dunia Arung Jeram untuk pertama kali berlangsung pada tahun 1998. Sejak diselenggarakan, Indonesia menjadi negara pertama di Asia yang ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan WRC setelah Sungai Citarik yang dinyatakan layak untuk lomba jenis R6/Rafting 6 (enam pedayung dalam perahu). Sebanyak 592 pedayung yang berasal dari 23 negara mengikuti WRC 2015 di Indonesia.

Selain menorehkan sejarah arung jeram dunia di tingkat organisasi sebagai negara pertama yang menggelar WRC di Asia, Indonesia juga untuk pertama kali meraih medali emas dalam WRC R6 sejak bergabung dengan IRF pada tahun 2000. Medali emas ini diraih tim nasional U-19 Putra yang berhasil menyingkirkan Inggris dan Rusia di nomor Sprint, adu cepat sepanjang 300 meter.

Hingga kejuaraan berakhir pada Senin (07/12), tim nasional Indonesia hanya berhasil menambah dua medali emas yang diraih oleh tim U-19 Putri di nomor DRR dan tim U-23 Putra juga di nomor Down River Race (DRR). WRC 2015 melombakan empat nomor di kelompok putra dan putri, yaitu Sprint, Head To Head/H2H (satu perahu lawan satu perahu), Slalom dan DRR. Sedangkan Kelas Terbuka memungkinkan pedayung semua umur bergabung dalam satu tim.

Berikut hasil akhir Kejuaraan Dunia Arung Jeram (WRC) 2015:
Kelas U-19 Putri (peserta 6 negara):
1. Rusia (nilai 892), 2 emas
2. Australia (888), 1 emas
3. Indonesia (853), emas Down River Race

Kelas U-19 Putra (6):
1.Rusia (955), 2 emas
2.Indonesia (838), 1 emas Sprint
3.Slovakia (802)

Kelas U-23 (Junior) Putri (3):
1.Brasil (964), 3 emas
2. Rep. Ceko (916), 1 emas
3.Indonesia (790)

Kelas U-23 Putra (8):
1.Brasil (352), 3 emas
2.Indonesia (874), emas Down River Race (DRR)
3. Jepang (784)

Kelas Terbuka (Open) Putri (16):
1.Rep. Ceko (822), emas DRR
2. Selandia Baru (808)
3.Jepang (797)
4. Indonesia (414)

Kelas Terbuka Putra (20):
1.Brasil (940) 2 emas
2. Selandia Batu (909), 1 emas
3. Argentina (717)
4. Indonesia (703)

Kelas Master (Senior) Putri (4):
1.Selandia Baru (928), 1 emas
2.Rep. Ceko (910), 2 emas
3. Norwegia (832), 1 emas
Indonesia tidak ikutserta

Kelas Master Putra (9):
1.Selandia Baru (958), 3 emas
2. Rep. Ceko (895), 1 emas H2H
3. Indonesia (762), perak H2H, perunggu DRR

Penulis: Renty Hutahaean

Top