Kangkung, Sayuran Hijau yang Dapat Bertahan di Segala Kondisi

Reading time: 2 menit
Kangkung
Foto: shutterstock.com

Tanaman kangkung sangat dikenal masyarakat Indonesia karena sering dikonsumsi dan termasuk ke dalam menu makanan sehari-hari. Selain  ditumis, kangkung biasanya diolah menjadi sayur bening atau pelecing. Sayuran daun ini memiliki kandungan vitamin mineral yang cukup tinggi dengan harga murah serta mudah didapat karena pembudidayaannya tergolong sederhana.

Selain akar, tanaman hijau ini juga mempunyai batang, daun bunga, buah, dan biji. Tanaman kangkung juga memiliki sistem perakaran tunggang dan percabangan akar yang menyebar ke semua arah. Tumbuhan yang dapat dijumpai di kawasan berair ini dapat menembus tanah sampai kedalaman 60 hingga 100 sentimeter. Selain itu juga dapat melebar secara mendatar pada radius 150 cm atau lebih terutama pada jenis kangkung air (Djuariah, 2007).

Baca juga: Takokak, Tanaman Perdu untuk Mengatasi Berbagai Penyakit

Daun kangkung berbentuk daun tunggal dengan ujung runcing maupun tumpul mirip dengan bentuk jantung hati. Warnanya hijau kelam atau hijau keputih-putihan dengan semburat ungu di bagian tengah. Bunganya berbentuk seperti terompet berwarna putih dan ada juga yang putih keungu-unguan.

Buah kangkung berbentuk seperti telur dalam ukuran mini. Warnanya cokelat kehitaman dan tiap-tiap buah terdapat atau memiliki tiga butir biji. Umumnya biji kangkung banyak dimanfaatkan sebagai bibit tanaman. Kangkung terdiri dari dua jenis, yaitu kangkung air dan kangkung darat. Namun, spesies yang paling umum dibudidayakan oleh masyarakat, yaitu tanaman kangkung darat atau yang biasanya dikenal dengan sebutan kangkung cabut.

Kangkung

Foto: shutterstock.com

Karena termasuk tanaman yang dapat tumbuh lebih dari satu tahun, kangkung sangat kuat menghadapi panas terik dan kemarau panjang. Apabila ditanam di tempat yang agak terlindung, kualitas daun menjadi bagus dan lemas sehingga disukai konsumen.

Kegunaan sayuran kangkung, selain sebagai sumber vitamin A, mineral, unsur gizi lain bagi kesehatan tubuh, yakni juga dapat berfungsi untuk menenangkan syaraf. Seorang pakar kesehatan di Filipina, Herminia de Guzman Ladion, memasukkan kangkung ke dalam kelompok “Tanaman Obat Penyembuh Ajaib”.

Baca juga: Bunga Pagoda, Tanaman Hias Berbentuk Piramida

Manfaat kangkung di antaranya sebagai penyembuh penyakit sembelit, pencegah anemia, penyakit diabetes, dan dapat dijadikan bagian dari menu bagi orang yang sedang diet (Rukmana, 1994). Tanaman ini juga berfungsi untuk menyehatkan mata serta meningkatkan kualitas otak.

Selain berkhasiat untuk kesehatan, kangkung juga mampu menyerap logam berat. Berdasarkan Jurnal Produksi Tanaman (2015), tanaman kangkung mampu menyerap logam berat atau disebut tanaman fitoremediator (Liong et al., 2009). Tanaman kangkung dapat mengakumulasi minimum 1000 ppm Pb.

Taksonomi Kangkung

Penulis: Sarah R. Megumi

Top