Tungau, Parasit Penghuni Lingkungan Kotor

Reading time: 2 menit
Tungau
Foto: shutterstock.com

Menjaga kebersihan sangat penting bila kita ingin terhindar dari berbagai penyakit. Jika perilaku hidup bersih dan sehat kurang terjaga, akan berpotensi terserang salah kulit. Salah satu penyakit kulit diakibatkan oleh tungau atau disebut Skabies. Kondisi tersebut menyebabkan rasa gatal pada kulit manusia seperti di sela-sela jari, siku, maupun selangkangan. Skabies termasuk zoonosis atau penyakit yang berasal dari hewan dan dapat mengenai semua golongan di seluruh dunia.

Tungau (mite) atau penamaan ilmiahnya disebut Sarcoptes scabiei termasuk dalam kelas Arachnida. Tungau berukuran sangat kecil dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop (bersifat mikroskopis). Secara morfologi, parasit ini berbentuk oval dan gepeng, berwarna putih kotor, transulen dengan bagian punggung lebih lonjong dibandingkan perut dan tidak berwarna.

Baca juga: Walet Linchi Menghasilkan Sarang yang Bernilai Tinggi

Parasit betina berukuran 300-350 mikron, sedangkan jantan berukuran 150-200 mikron. Stadium dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang merupakan kaki depan sebagai alat untuk melekat dan 2 pasang kaki belakang (Aisyah, 2005).

Siklus hidup tungau dimulai setelah melakukan kopulasi (perkawinan) di atas kulit. Setelah kopulasi biasanya yang jantan akan mati, tetapi kadang masih dapat hidup dalam beberapa hari. Telur tungau akan menetas menjadi larva dalam waktu 3-5 hari dan mempunyai 3 pasang kaki. Seluruh siklus hidup dari telur sampai dewasa memerlukan waktu antara 8–12 hari (Handoko, 2007).

Scabies

Penyakit scabies yang disebabkan oleh tungau. Foto: shutterstock.com

Penyebab penyakit skabies sudah dikenal lebih dari 100 tahun lalu sebagai akibat investasi tungau. Penyakit ini disebut juga the itch, seven year itch, Norwegian itch, gudikan, gudig, gatal agogo, budukan, dan penyakit ampera (Harahap, 2000). Penyakit ini juga mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke manusia, dan sebaliknya.

Baca juga: Marmut, Hewan Pengerat yang Suka Berkelompok

Meski penyakit kulit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda, tetapi dapat juga mengenai semua umur. Skabies mudah menyebar secara langsung melalui sentuhan dengan penderita. Secara tak langsung, penyebarannya dari baju, seprai, handuk, bantal, air, atau sisir yang pernah digunakan penderita dan belum dibersihkan serta masih terdapat tungau.

Beberapa faktor yang dapat membantu penyebaran skabies antara lain sanitasi yang buruk, kondisi ruangan terlalu lembap dan kurang mendapat sinar matahari secara langsung. Jangan lupa untuk tetap rajin menjaga kebersihan agar terhindar dari tungau.

Taksonomi Tungau

Penulis: Sarah R. Megumi

Top