Veiled Chameleon, Bunglon Berkerudung dari Jazirah Arab

Reading time: 2 menit
Bunglon ini berwarna menarik dan mampu mengubah warna kulitnya. Foto: Shutterstock

Veiled chameleon atau bunglon berkerudung adalah salah satu spesies kadal yang berasal dari famili Chamaeleonidae. Mereka pakar ketahui menyebar di wilayah Yaman dan Arab Saudi, sehingga sering pula awam sebut sebagai bunglon Yaman.

Penampilan bunglon Yaman memang terbilang sangat indah. Hewan ini bisa kita kenali dari corak kulitnya yang beragam, serta bagian jambul atau kerudung yang tampak cukup besar.

Dibanding Partner chameleon, warna kulit bunglon Yaman memang tidak terlalu kaya. Akan tetapi, satwa ini tetap diminati sebagai hewan peliharaan karena bentuknya yang eksotis.

Aktivitas penangkaran dan jual-beli veiled chameleon terhitung marak. Karena populasinya ahli anggap stabil, reptil berordo Squamata itu masih boleh publik memiliki secara pribadi.

Morfologi dan Ciri-Ciri Veiled Chameleon

Spesies bunglon kerudung jantan dan betina dapat kita bedakan melalui ukuran tubuhnya. Pejantan biasanya tumbuh sepanjang 43-61 cm, sedangkan betina mencapai 35 cm saja.

Selain itu, tubuh betina umumnya terlihat lebih tebal. Sedangkan pejantan memiliki tubuh yang ramping, dengan corak lebih cerah serta ornamen pita berwarna kuning atau biru.

Warna kulit veiled chameleon betina tampak hijau pekat dengan bintik-bintik putih, oranye, kuning, atau cokelat. Keduanya memiliki kerudung (casques) dengan ukuran berkisar 5 cm.

Corak bayi bunglon Yaman terbilang berbeda dengan orang tuanya. Bayi-bayi ini menetas dengan warna kulit hijau pastel, walaupun akan terus berubah seiring pertambahan usia.

Seperti bunglon biasa, veiled chameleon memiliki kemampuan mengubah warna kulit. Ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor yaitu ancaman, status sosial, reproduksi dan lain-lain.

Baca juga: Bunglon Surai, Si Hijau Lincah yang mampu Berubah Warna

Habitat dan Distribusi Veiled Chameleon

Bunglon kerudung adalah hewan arboreal, spesiesnya berasal dari Jazirah Arab tepatnya di bagian barat daya. Karena itu, hewan ini lebih menyukai iklim yang semi kering atau tropis.

Melihat peta persebarannya, veiled chameleon bisa kita temukan di hampir seluruh negara. Mereka dibawa oleh para pedagang, kebanyakan ke daerah Asia, Australia, hingga Amerika.

Wilayah dataran tinggi, pegunungan, serta area lembah merupakan tipe habitat hewan satu ini. Mereka menyukai daerah bersuhu hangat antara 24-35 Celsius atau 75-95 Fahrenheit.

Perlu Anda ingat, kehidupan veiled chameleon sebagian besar dipengaruhi oleh lingkungan sekitar. Jika habitatnya tidak sesuai, hewan tersebut rentan mengalami stres bahkan mati.

Di alam liar, bunglon Yaman memangsa jenis serangga untuk bertahan hidup. Mereka juga mengonsumsi tumbuh-tumbuhan untuk mendapatkan asupan air selama musim kemarau.

Pola Hidup dan Kebiasaan Veiled Chameleon

Harapan hidup veiled chameleon jantan mencapai 8 tahun, sedang sang betina berkisar 5 tahun. Kendati demikian, mereka mencapai fase kematangan seksual antara 4-5 bulanan.

Sekali melahirkan induk betina menghasilkan telur sampai 85 butir. Tampilan telur bunglon mirip seperti telur-telur biasa, warnanya tampak putih bersih dengan cangkang yang keras.

Saat memasuki masa reproduksi, warna kulit bunglon betina relatif mengalami perubahan. Proses ini juga terjadi ketika bunglon merasa stres maupun menghadapi serangan musuh.

Uniknya, seekor veiled chameleon tidak pernah melawan individu lain yang dianggap lebih lemah. Sehingga, sebelum bertanding mereka merubah warna kulit untuk memberi isyarat.

Sebagai informasi, IUCN Red List memasukkan Chamaeleo calyptratus (nama ilmiah bunglon Yaman) di level least concern. Ini merujuk pada angka populasinya yang masih cukup besar.

Baca juga: Kadal Rumput, Si Langsing Berekor Panjang yang Ahli Berlari

Taksonomi Spesies Chamaeleo Calyptratus

Penulis : Yuhan al Khairi

Top