
Ide


Penggunaan bahan bakar fosil yang terus merusak bumi membuat dua peneliti muda Surabaya prihatin. Mereka adalah mahasiswa Jurusan Teknik Lingkungan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), Handy Rifaldin dan Marita Nilam. Duo peneliti muda ini kemudian mengembangkan alternatif pembuatan bioetanol dengan menggunakan buah salak.

Pot organik yang diciptakan terbuat dari serat kelapa sawit. Berasal dari bahan alami, nantinya pot organik ini dapat terurai secara alami dan dapat langsung di tanam dalam tanah sehingga dapat menambah kandungan bahan organik yang terdapat pada tanah.

Yernisa dan Fera Oktaria, duo alumni Universitas Jambi menawarkan solusi wadah makanan sekali pakai yang ramah lingkungan. Mereka merancang ide wadah dari pelepah pinang.

Tidak hanya dagingnya, sebagian besar bagian dari ayam dapat dimanfaatkan. Mulai dari kulit hingga telurnya. Meski begitu, dalam proses pemotongan, ayam masih meninggalkan sisa limbah. Seperti air bekas cucian ayam, darah hasil pemotongan, dan bulu ayam.

Melihat tingginya potensi limbah spanduk di Tanah Air, Aditya Redja Kusuma dan Ratna Puspitasari terinspirasi menggunakan limbah spanduk dalam penelitian mereka. Mahasiswa Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya ini mengaplikasikan limbah spanduk sebagai produk dekorasi ruangan.


Peniliti dari Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung, Kemas Ridhuan, melihat kesempatan dalam absennya proses pengolahan limbah cair industri tahu.

Dalam penelitiannya, Puguh Amin Murtado dari Universitas Dinamika, menciptakan meja berkonsep space saving berbahan limbah ampas tebu.

Belakangan ini warna-warni tanah, atau earth tone menjadi tren fesyen yang digandrungi. Fashionista menilai kesan alam dan natural yang ditonjolkan membuat warna-warni ini semakin menarik. Tidak hanya baju yang tersedia […]

Berbeda dari biasanya, pembuatan terarium kali ini dikolaborasikan dengan limbah kayu. Ide tersebut muncul dari mahasiswa asal Universitas Negeri Yogyakarta, Kevin Didenta Bima Priambada.

Microsoft sebagai gergasi perusahaan komputer, berikrar mengatasi kelangkaan air sebagai bentuk tanggung jawab sosial. Perusahaan multinasional menamakan ikrarnya Water Positive 2030.

Es krim rasa pisang mungkin sudah biasa bagi Anda, tapi bagaimana dengan es krim kulit pisang? Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Adi Unggul Bhirawa Surakarta meneliti ide pembuatan es krim menggunakan kulit pisang.

Jasmine Linington, desainer dan seniman tekstil, terinspirasi menggunakan rumput laut dalam proyeknya. Inspirasinya menelurkan koleksi adibusana dari rumput laut bernama Proyek Seaweed Girl.

Pada 2016, Kusmiati Azizah terinspirasi memanfaatkan limbah kain satin untuk penelitiannya. Dalam riset “Penilaian Pemanfaatan Limbah Kain Satin sebagai Bahan Baku Pembuatan Hiasan Tas Pesta,” Kusmiati membuat tas pesta dari sampah kain satin.