Halo Baba: Beeswax Wraps untuk Kurangi Plastik Sekali Pakai

Reading time: 4 menit
halo baba beeswax wraps
Halo Baba: Beeswax Wraps untuk Kurangi Plastik Sekali Pakai. Foto: Halo Baba.

Untuk Anda yang masih sering menggunakan ziplock maupun cling wrap, segeralah beralih ke produk yang lebih ramah lingkungan. Salah satu alternatif yang bisa Anda pilih adalah beeswax wraps. Anda bisa membuatnya sendiri atau bila ingin praktis Anda juga bisa membelinya. Halo Baba adalah salah satu pengrajin yang menawarkan produk  beeswax wraps ini. 

Apakah Anda merasa lebih sering belanja online selama pandemi? Ternyata itu bukanlah perasaan semata. Studi dari Pusat Penelitian Oseanografi dan Pusat Penelitian Kependudukan LIPI menunjukkan, ada peningkatan frekuensi belanja online dari mayoritas warga Jabodetabek.

Hal ini tentu berdampak pada melonjaknya sampah plastik; karena 96 persen paket terbungkus dengan bahan plastik terutama selotip, plastik, dan bubble wrap.

Naomi Annastasia, tidak tinggal diam melihat situasi ini. Ia membuat produk beeswax wraps untuk mengurangi sampah plastik yang dia namakan Halo Baba.

Bermula dari Kebiasaan Belanja Online

Semua berawal dari hadirnya virus Covid-19, yang membuatnya tidak bisa beraktivitas normal di luar rumah dan menjalani pekerjaan utamanya sebagai fashion designer.

Naomi pun memesan makanan sekaligus banyak via ojek online karena khawatir untuk bepergian ke luar rumah. Saat melihat tumpukan belanjaannya, Naomi menyadari bahwa ada banyak plastik yang meliputinya.

Belum lagi kalau berbelanja buah dalam jumlah banyak supaya tidak keluar sering keluar rumah. Buahnya keburu rusak sebelum sempat Ia makan.

“Kalau makanannya kebanyakan dan disimpan di kulkas tutupnya pakai cling wrap, makin banyak lagi pakai plastiknya,” ujar Naomi kepada Greeners (11/3/2021).

Akhirnya dia memutar otak untuk ptidak menambah pemakaian plastik sekali pakai.

“Cari-cari lah di internet, dan ketemu beeswax wraps. Kebetulan karena dulu saya kerjanya bikin baju, jadi di rumah ada kain sisa dan masih bagus. Jadi saya iseng lanjutin. Beli bahan bakunya di marketplace lalu coba buat,” kisahnya.

Dia lalu bereksperimen beberapa kali sampai mencapai produk yang memuaskan hatinya.

“Saya cari kainnya yang cocok, komposisi campurannya yang pas. Pakai-pakai sendiri dulu sampai akhirnya saya coba kenalkan ke beberapa teman. Ternyata responnya bagus; walaupun sebagian besar banyak yang tidak tahu beeswax wraps,” tutur Naomi.

halo baba beeswax wraps

Beeswax wraps adalah alternatif pengganti cling wrap atau bungkus plastik yang dapat Anda pakai berulang kali. Foto: Halo Baba.

Halo Baba Beeswax Wraps: Solusi Masalah Plastik yang Multifungsi

Beeswax wraps adalah alternatif pengganti cling wrap atau bungkus plastik yang dapat Anda pakai berulang kali. Ini adalah solusi berkelanjutan yang multifungsi.

“Kegunaannya macam-macam sesuai kreativitas diri masing-masing; tetapi yang umum sebagai penutup gelas, piring, atau mangkok yang berisi sisa lauk makanan sebelum masuk ke kulkas,” cakap Naomi.

Selain itu, beeswax wraps juga bisa menjadi tutup toples, tutup tempat saos, pembungkus buah yang sudah terpotong setengah, bungkus sayur supaya tidak cepat layu di kulkas, bungkus bekal roti atau snack.

Bahkan, produk ini juga bisa menjadi pembungkus keju sebelum menaruhnya di kulkas, supaya tidak cepat kering dan jamuran.

“Barusan ini karena saya traveling kan bawa sikat gigi dan sabun batangan sendiri. Wrapnya bisa dipakai bungkus bulu sikat gigi, bisa untuk bungkus sabun batangan jadi tidak perlu bawa kotak. Terus sabun cuci muka, krim muka, atau toner yang botolan atau bentuk spray juga saya bungkus tutupnya dengan beeswax wraps; supaya kalau goyang di koper tidak bocor,” Naomi menjabarkan pengalamannya.

Di luar negeri potongan sisa beeswax wraps juga berguna menjadi fire starter bagi yang suka pergi camping atau punya perapian di rumah. Ada lapisan lilin di dalamnya, jadi api unggun atau perapian di rumah mudah menyala. Anda pun bisa memanfaatkan beeswax wraps untuk membantu membuka tutup toples yang rapat.

halo baba beeswax wraps

Beeswax wraps juga bisa menjadi tutup toples, tutup tempat saos, pembungkus buah yang sudah terpotong setengah, bungkus sayur supaya tidak cepat layu di kulkas, bungkus bekal roti atau snack. Foto: Halo Baba.

Bahan Alami dalam Beeswax Wraps

Produk ini terbuat dari 100% bahan alami yang terdiri dari lilin lebah, getah pohon pinus, dan minyak jojoba; sehingga dapat terdekomposisi seutuhnya. Naomi pun menjelaskan cara pembuatan beeswax wraps.

“Cuci kain katun dulu, lalu keringkan dan setrika, potong sesuai ukuran. Lalu buat campuran lilin lebahnya. Caranya lelehkan dulu lilin lebahnya, masukkan pine resin (getah pohon pinus) dan jojoba oil. Aduk sampai semua larut dan merata. Kain yang sudah dipotong tadi kita lapisi dengan campuran lilinnya. Oles lapisannya pakai kuas satu persatu, sampai kainnya tercover semua dan meresap di serat-serat kainnya. Lalu keringkan dengan cara diangin-anginkan atau digantung.”

Halo Baba Beeswax Wraps: Bantu Kurangi Sampah Makanan

Anda juga dapat menghindari kebiasaan membuang makanan dengan menggunakan beeswax wrap. Berdasarkan pernyataan Kepala Perwakilan Badan Pangan PBB (Food and Agriculture Organization of The United Nations atau FAO) untuk Indonesia dan Timor Leste, Mark Smulders pada Detik Finance; hampir 13 juta ton makanan terbuang sia-sia setiap tahunnya.

Jumlah makanan yang terbuang ini dapat memberi makan kurang lebih 28 juta orang, sama dengan angka kelaparan di Indonesia.

Beeswax wraps aman untuk menutupi makanan Anda dengan kandungan anti bakterinya, sehingga makanan seperti snack, roti, keju, kacang, buah, dan sayur dapat terjaga kesegarannya.

Pembungkus ramah lingkungan ini juga dapat Anda cuci dan pakai berulang kali hingga satu tahun. Lewat akun Instagramnya, Naomi menyediakan informasi perihal penggunaan beeswax wraps; termasuk cara cucinya yang hanya butuh air mengalir.

Selain perawatannya yang mudah, beeswax wraps dari Halo Baba ini juga memiliki berbagai warna dengan motif kotak-kotak khas alas piknik. Produk ini tersedia dalam 6 ukuran, mulai dari 15x15cm sampai 40x40cm sesuai kebutuhan Anda.

halo baba beeswax wraps

Selain perawatannya yang mudah, beeswax wrap dari Halo Baba ini juga memiliki berbagai warna dengan motif kotak-kotak khas alas piknik. Foto: Halo Baba.

Baca juga: Komitmen Transisi Hijau, Denmark Mulai Ciptakan Pulau Buatan untuk PLTB

Cara Menggunakan Beeswax Wraps

Cara menggunakannya pun sangat mudah. Remas beeswax wraps yang baru Anda beli atau simpan ke dalam bentuk gumpalan terlebih dahulu dan buka kembali. Kehangatan dari tangan Anda akan mengaktifkan lapisan lilin sehingga pembungkus bisa menempel dengan baik.

Namun Anda tidak bisa membungkus membungkus daging sapi, ayam, dan ikan mentah secara langsung. Anda bisa menaruh daging di mangkuk lalu menutup wadah dengan beeswax wraps. Hindari juga memasukkan pembungkus ke microwave, makanan, atau wadah yang masih panas; karena akan merusak lapisan lilinnya.

Bagi Anda yang menerapkan gaya hidup sehat dan ramah lingkungan, beeswax wraps adalah salah satu opsi yang bisa Anda terapkan untuk menghindari pemakaian plastik sekali pakai.

Penulis: Agnes Marpaung.

Sumber:

Instagram Halo Baba

Top