Mahasiswa IPB Ciptakan Sunscreen dari Limbah Kulit Bawang Merah

Reading time: 2 menit
Mahasiswa IPB menciptakan sunscreen dari limbah kulit bawang merah. Foto: Berita IPB
Mahasiswa IPB menciptakan sunscreen dari limbah kulit bawang merah. Foto: Berita IPB

Mahasiswa IPB University kembali menciptakan inovasi ramah lingkungan berbahan alami. Kali ini, mereka memanfaatkan limbah kulit bawang merah menjadi bahan dasar sunscreen antiacne dengan kombinasi rumput laut.

Inovasi ini merupakan bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Tim mahasiswa melihat potensi besar dari kandungan bioaktif pada kulit bawang merah dan rumput laut yang bermanfaat bagi kesehatan kulit.

Salah satu anggota tim, Sinta Dewi Putri mengatakan bahwa senyawa aktif alami tersebut dapat bekerja sebagai antibakteri terhadap Propionibacterium acnesΒ penyebab jerawat, sekaligus memberi efek antioksidan dan antiinflamasi.

β€œKulit bawang merah dan rumput laut mengandung senyawa fitokimia seperti flavonoidΒ (quercetin, anthocyanin), tannin, serta senyawa fenolik yang berperan sebagai antioksidan dan antibakteri,” ujar Sinta melansir Berita IPB, Jumat (17/10).

Selain itu, rumput laut juga kaya akan senyawa bioaktif seperti polisakarida (alginat, karagenan, dan agar), vitamin, mineral, serta senyawa fenolik dan terpenoid yang memiliki aktivitas antioksidan, antiinflamasi, dan antibakteri.

Dengan menggunakan bahan dasar tersebut, sunscreen yang telah mereka buat memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan produk komersial berbahan sintetis. Selain memanfaatkan limbah organik kulit bawang, bahan-bahan alami yang mereka gunakan lebih ramah lingkungan dan minim efek samping.

β€œKami mencoba menawarkan alternatif alami, minim efek samping, dan berpotensi lebih aman bagi kulit sensitif,” tambah Sinta.

Manfaat Kombinasi Bawang Merah dan Rumput Laut

Sinta menjelaskan bahwa kombinasi ekstrak kulit bawang merah dan rumput laut menunjukkan efek sinergis yang kuat. Berdasarkan literatur, ekstrak kulit bawang dapat menghambat pertumbuhan bakteri Propionibacterium acnes hingga 60–80%. Sedangkan rumput laut mencapai 40–70%, tergantung jenis dan konsentrasi ekstraknya.

β€œJika kedua bahan ini dikombinasikan, efektivitasnya berpotensi melampaui 80%,” tambahnya.

Selain sebagai antibakteri penyebab jerawat, kandungan bioaktifnya juga berfungsi sebagai antioksidan untuk melawan radikal bebas, antiinflamasi untuk meredakan peradangan, sekaligus menjaga kelembaban kulit. Potensi ini membuka peluang besar pemanfaatan bahan lokal sebagai dasar kosmetik alami multifungsi.

β€œProduk ini cocok menjadi trenΒ green cosmetics karena berbahan alami, ramah lingkungan, dan pasarnya pun sangat luas. Terutama remaja dan dewasa muda. Selain itu, berpotensi dikembangkan sebagai kosmetik halal, organik, dan lokal,” ucapnya.

Tim pengembang inovasi ini terdiri atas Sinta Dewi Putri (ketua) dari Departemen Kimia, serta Zahra Salsabila Hananingsih, Zahwa Sheillazara Fadhilah Ardi, Viola Andini Ferdian Putri, dan Unzila Nisa Sajdah dari Departemen Biokimia. Kelimanya merupakan mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB University dengan bimbingan dosenΒ Syaefudin.

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

 

Top