WRC Jogja: Perjuangan Rehabilitasi Satwa Liar di Era Pandemi

Reading time: 2 menit
wrc jogja
WRC Jogja: Perjuangan Rehabilitasi Satwa Liar di Era Pandemi. Foto: Shutterstock.

Pandemi Covid-19 memberi pukulan keras terhadap sektor konservasi satwa. Pusat konservasi tidak hanya  bekerja ekstra untuk memastikan satwa terhindar penularan Covid-19, namun mereka juga harus terbelenggu dalam keterbatasan ekonomi. Wildlife Rescue Centre (WRC) Jogja, adalah satu satu pusat konservasi dan rehabilitasi yang terdampak. 

Jakarta (Greeners) – Manajer Konservasi WRC Jogja, Reza Dwi Kurniawan, mengatakan pandemi Covid-19 sangat berdampak pada sektor konservasi satwa liar. Menurutnya, WRC harus bekerja keras di tengah krisis ekonomi atas dampak dari pandemi.

Pandemi menghambat donasi atau pendanaan dari berbagai pihak. Padahal donasi merupakan salah satu modal untuk menjalankan pusat rehabilitasi satwa. Di sisi lain, selama pandemi WRC juga tidak bisa menjalankan program-program yang biasanya menghasilkan penghasilan untuk operasional sehari-hari.

“Ini membuat kami di kondisi yang berat sebab kami harus tetap merehabilitasi satwa setiap hari dan merawat setiap hari,” ujarnya kepada Greeners.co, Sabtu (6/2/2021).

WRC Jogja Melepasliarkan 17 Individu Selama Tahun 2020

Reza menjelaskan saat ini WRC merehabilitasi 152 satwa liar dari beragam spesies. Seberat apapun kondisinya, dia menjamin pihaknya tetap berkomitmen pada 152 satwa tersebut.

Reza menjelaskan masa depan para satwa tersebut berada di tangan para konservatoris agar nantinya bisa kembali dilepasliarkan ke habitatnya. Dia mengungkapkan, pada tahun 2020 WRC telah melepasliarkan 17 individu satwa ke habitatnya.

“Nasib 152 satwa liar bergantung pada kita yang bekerja untuk merawatnya. Dalam kodisi berat kami fokus pada misi kami untuk melepasliarkan satwa liar yang ada di WRC Jogja. Pada tahun 2020 kami berhasil melepasliarkan 17 individu satwa ke habitatnya,” jelasnya.

wrc jogja

Reza menjelaskan saat ini WRC merehabilitasi 152 satwa liar dari beragam spesies. Foto: Shutterstock.

Baca juga: Dr. Sri Suci Utami Atmoko: Kemudahan Akses Informasi Dilema bagi Primata

Program Donasi 

Melansir laman WRC, para calon donatur bisa memilih program donasi pendanaan untuk WRC. Terdapat dua bentuk donasi yaitu program donasi dan program adopsi yang bisa diakses pada laman wrcjogja.org.

Untuk program donasi, calon donatur tinggal menyertakan jumlah dana yang akan mereka donasikan. Dana tersebut nantinya WRC Jogja gunakan untuk biaya operasional, perkembangan hewan, instalasi air jernih, dan pemeriksaan umum untuk penjaga hewan serta dokter hewan.

Sementara untuk program adopsi, calon donatur bisa memilih satwa yang akan diadopsi serta masa adopsi yang sudah disesuaikan dengan biayanya. WRC berharap dengan mensponsori mereka melalui program ini, para donatur memberi kesempatan untuk para satwa di WRC menjalani kehidupan yang lebih baik yang layak.

Sebagai informasi, WRC Jogja berdiri pada 2010 oleh YKAY (Yayasan Konservasi Alam Yogyakarta). WRC adalah organisasi nirlaba dan non-pemerintah yang berdedikasi untuk konservasi satwa liar Indonesia. Sampai saat ini, WRC telah merehabilitasi lebih dari seribu satwa, dan telah berhasil melepaskanliarkan lebih dari delapan ratus satwa.

Penulis: Muhamad Ma’rup

Top