Antisipasi Banjir, BNPB dan MIT Luncurkan PetaBencana.id

Reading time: 2 menit
petabencana.id
Foto: Ist.

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Massachusetts Information Technology (MIT) Urban Risk Lab meluncurkan platform PetaBencana.id yang secara gratis dan terbuka memuat peta kebencanaan guna menghadapi menghadapi potensi ancaman banjir pada musim hujan yang tinggi di awal 2017.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan bahwa penanggulangan bencana membutuhkan upaya secara cepat. Keterlibatan masyarakat pun sangat penting hadir dalam upaya tersebut. Di sisi lain, saat ini kekuatan media sosial sangat berkembang pesat.

Sejalan dengan perkembangan media sosial dan teknologi digital, BNPB dan MIT mengembangkan platform pertama di dunia yang melibatkan masyarakat secara real time. Masyarakat juga dapat mengakses informasi kebencanaan tersebut.

“Target pengguna media sosial dan digital untuk PetaBencana.id ini adalah 50 juta jiwa, yaitu di Jabodetabek 31 juta jiwa, Kota Surabaya 10 juta dan Kota Bandung 9 juta,” jelasnya kepada Greeners, Jakarta, Kamis (02/02).

BACA JUGA: Buat Peta Bencana Berbasis Media Sosial, Ini yang Harus Diperhatikan BNPB

Pengembangan platform ini sendiri adalah bagian dari proyek InAWARE Disaster Management Early Warning and Decision Support Capacity Enhancement within Indonesia’s BNPB and BPBD (fase II). Sebuah proyek yang didukung oleh USAID dan Pacific Disaster Center (PDC) dan Humanitarian OpenStreetMap Team (HOT).

Studi awal PetaBencana.id yang dikenal dengan PetaJakarta.org ini, jelas Sutopo, menyediakan peta banjir real time untuk warga Jakarta dan instansi pemerintah. Selama kejadian banjir di Februari 2016, peta ini digunakan lebih dari 30.000 warga.

Sejak dibuka untuk publik sebagai platform terbuka pada Desember 2014, PetaJakarta.org telah menerima lebih dari 150.000 laporan. Seluruh akses platform PetaJakarta.org akan dialihkan ke sistem PetaBencana.id, yang akan menyediakan layanan untuk lebih dari 50 juta penduduk di 3 kota besar di Indonesia.

Dr. Etienne Turpin, Co-Director PetaBencana.id dan Peneliti MIT Urban Risk Lab, menyatakan, pengguna dapat melapor seperti biasa melalui aplikasi pilihan mereka dan informasi tersebut dapat langsung diintegrasikan ke dalam peta. Pengguna dapat mengunjungi http://www.petabencana.id/ untuk mengakses informasi banjir terkini di wilayah Jabodetabek, Surabaya dan Bandung.

BACA JUGA: BMKG: Waspadai Bencana Hidrometeorologi

Di samping itu, pengguna juga dapat secara aktif melaporkan keadaan banjir di wilayahnya secara real time. Namun laporan tersebut akan diverifikasi terlebih dahulu dan disebarkan secara langsung melalui peta publik.

“PetaBencana.id ini juga tidak hanya mengumpulkan laporan hasil crowdsourcing dari media digital tetapi juga informasi terkait infrastruktur bencana. Peta ini juga dapat menampilkan tinggi muka air di pintu air dan lokasi pompa terdekat sebagai layer, sebagai gambaran lebih menyeluruh tentang situasi banjir,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top