Lestarikan Mangrove Berau, YKAN Luncurkan Program MESTI

Reading time: 2 menit
Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI). Foto: YKAN
Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI). Foto: YKAN

Jakarta (Greeners) – Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI) dengan dukungan Chevron. Program MESTI ini akan berlangsung selama tiga tahun di Kampung Pegat Batumbuk, Tabalar Muara, dan Suaran, di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.

Hutan mangrove berfungsi sebagai habitat bagi keanekaragaman hayati yang unik. Budi daya udang di Berau pun  umumnya memanfaatkan lahan mangrove untuk dijadikan tambak.

Namun, praktik ini dapat menurunkan kualitas air sehingga menurunkan hasil panen. Alhasil, itu menyebabkan petani udang membuka lahan lebih luas lagi. Oleh sebab itu, program MESTI hadir untuk mengubah praktik ini.

BACA JUGA: Menggali Keunggulan Kehadiran Mangrove di Indonesia

“Budi daya udang adalah sumber penghidupan utama bagi masyarakat di ketiga kampung tersebut, yang juga merupakan wilayah dengan hutan mangrove terluas di Kalimantan Timur. Berkembangnya budi daya tambak udang di wilayah ini perlu diikuti praktik berkelanjutan,” ujar Bupati Berau Sri Juniarsih Mas pada Jumat (6/9) di Berau, Kalimantan Timur.

YKAN Kembangkan Metode Akuakultur Berkelanjutan

Dalam program MESTI, YKAN mengembangkan metode akuakultur berkelanjutan, yakni Shrimp-Carbon Aquaculture (SECURE). Pendekatan ini bertujuan meningkatkan ketahanan pesisir dengan merestorasi ekosistem mangrove hingga 80% dari total area tambak.

Selain itu, hal tersebut juga bisa mengoptimalkan area yang tersisa untuk praktik budi daya tambak udang berkelanjutan dan mampu memberikan produktivitas yang optimal.

Direktur Eksekutif YKAN, Herlina Hartanto, mengatakan metode tersebut merupakan solusi menguntungkan bagi para petani tambak.

“Petani tambak dapat menggunakan lahan yang lebih kecil untuk mendapatkan hasil yang minimal sama dengan jika menggunakan lahan yang luas. Mangrove di sisa lahan tambak pun dapat tumbuh kembali secara alami,” ujarnya.

Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI). Foto: YKAN

Pemerintah Kabupaten Berau dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) meluncurkan Program Mangrove Sahabat Tambak Lestari (MESTI). Foto: YKAN

SECURE Berikan Manfaat Sosial dan Ekonomi

Dengan cara ini, SECURE tidak hanya akan memberi manfaat secara ekologi, melainkan juga manfaat sosial dan ekonomi. Herlina menambahkan, peningkatan penghidupan petani tambak sangatlah penting.

“Akan lebih efektif apabila kita membantu para petani mengembangkan akuakultur berkelanjutan. Mereka juga terlibat dan belajar secara aktif dalam mengelola, menjaga, dan merestorasi mangrove di dalam kampung mereka,” terang Herlina.

BACA JUGA: Pertambahan Populasi Penduduk Ancam Ekosistem Mangrove

Organisasi nirlaba, Pact telah membantu meningkatkan kapasitas petani tambak udang. Itu termasuk meningkatkan produktivitas dan keuntungan yang bisa diperoleh melalui pelatihan, pengembangan keterampilan berusaha, dan akses ke pendanaan.

“Untuk mendorong penerapan budi daya udang berkelanjutan dengan model SECURE di Kabupaten Berau, program MESTI memberikan insentif bagi para petani tambak yang mau bertransisi. Kami akan mendukung petani tambak meningkatkan bisnis mereka secara berkelanjutan dan membuka akses ke pasar,” ujar Pact Country Director untuk Indonesia, Ayi Farida.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top