85 Juta Pemudik, Yuk Dukung Mudik Minim Sampah!

Reading time: 2 menit
Pemerintah memperkirakan 85 juta orang akan mudik di Lebaran tahun 2022. KLHK dorong gerakan Mudik Minim Sampah. Foto: Shutterstock

Jakarta (Greeners) – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengampanyekan Mudik Minim Sampah di seluruh jalur moda transportasi dan titik-titik peristirahatan (rest area) jalan tol. Menteri Perhubungan memperkirakan ada lonjakan pemudik di tahun 2022. Jumlah pemudik perkiraannya mencapai 85 juta orang pada Lebaran tahun ini.

Melonjaknya jumlah pemudik ini akan berdampak pada tingginya jumlah timbulan sampah. Misalnya di fasilitas umum jalur transportasi, seperti stasiun, terminal, hingga rest area. Dalam hal ini, KLHK menerbitkan Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2022 Tentang Pengendalian Sampah dalam Rangka Mudik Lebaran.

Direktur Penanganan Sampah Direktorat Jenderal PSLB3 KLHK Novrizal Tahar mengatakan, terdapat hal krusial yang perlu diantisipasi terkait sampah yang dihasilkan selama mudik lebaran. Menurutnya pemudik harus melakukan aksi minim sampah. KLHK mendorong, pemudik agar menghabiskan makanan agar tak ada makanan yang tersisa.

Selama ini, sambung dia upaya kampanye dan edukasi mudik minim sampah hanya dilakukan di titik-titik rest area. Akan tetapi, pada tahun ini KLHK akan berkoordinasi dengan pihak pengelola jalur transportasi, baik itu stasiun, terminal, pelabuhan penyebrangan.

Termasuk, sambungnya mendorong pengelola jalur transportasi untuk memastikan fasilitas pewadahan yang terpilah. Selanjutnya memastikan peranan pemerintah daerah untuk berkoordinasi bersama pengelola fasilitas umum jalur transportasi terkait fasilitas penanganan sampahnya.

“Sehingga mudik ini bisa berjalan dengan baik, sehat dan bersih tentunya dengan minim sampah. Tagline-nya Mudik Minim Sampah,” katanya akhir pekan lalu saat peninjauan fasilitas mudik.

Timbulan Sampah Saat Mudik Lebaran Tahun 2022 Akan Sangat Besar

Novrizal menyebut, tahun ini KLHK memprediksi sampah yang masyarakat hasilkan sangat besar, yakni mencapai 8,5 juta hingga 10 juta kilogram. Perkiraan tersebut KLHK ambil dari asumsi satu orang menghasilkan sebanyak 0,1 kilogram sampah per hari, dengan prediksi 85 juta pemudik. Sementara berkaca dari tahun 2018, sebanyak 19 juta pemudik hasilkan sampah mencapai 13.500 ton.

Peninjauan lokasi ke berbagai pengelola semua jalur transportasi dan rest area KLHK lakukan untuk mengkampanyekan Mudik Minim Sampah pada Sabtu (16/4) hingga Minggu (17/4). Pantauan KLHK lakukan mulai dari stasiun, titik-titik rest area, pelabuhan dan terminal bus.

Beberapa di antaranya yaitu Stasiun Pasar Senen, Terminal Kampung Rambutan, Pelabuhan Merak Banten, Terminal Pulo Gebang dan Pelabuhan Priok, rest area KM 14, KM 42 dan KM 68.

Dalam pantauannya di Stasiun Pasar Senen dan Terminal Kampung Rambutan, Novrizal menyebut secara umum kondisinya baik. Bahkan di Stasiun Pasar Senen telah dilengkapi dengan petugas kebersihan telah pengelola siagakan untuk membersihkan sampah. Selain itu, ketersediaan tempat sampah cukup memadai dan adanya dukungan pemerintah daerah setempat.

Sampah Organik dan Plastik Mendominasi

Sementara itu, Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza Romadoni menyebut, jenis sampah yang mendominasi selama ini yaitu sampah anorganik, plastik. Penanganan sampah pihak terminal lakukan melalui proses daur ulang sebelum akhirnya sampah yang tak bisa diolah mereka bawa ke TPA Bantar Gebang.

Ia menyebut, rata-rata jumlah sampah yang terminal hasilkan dalam satu hari mencapai 60 hingga 80 kilogram. Jumlah tersebut merupakan akumulasi dari enam hingga delapan tong dengan perkiraan satu tong berisi sepuluh kilogram sampah.

Lebih jauh Yulza menyebut, prediksi puncak pemudik di Terminal Kampung Rambutan yakni pada H-4 dan H-3 Lebaran. Selain memastikan akan berkoordinasi dengan pemerintah daerah guna memastikan fasilitas penanganan sampah, ia juga akan segera mengimbau pada pemudik agar mengupayakan minim sampah. “Akan terus kita gencarkan untuk kampanye minim sampah pada pemudik ini,” ujar dia.

Sementara itu Kepala Subdirektorat Barang dan Kemasan KLHK, Ujang Solihin Sidik menyatakan, berdasarkan pantauan di Pelabuhan Merak Banten dan tiga rest area KM 14, KM 42 dan KM 68 terlihat bersih, tak terlihat tumpukan sampah di lokasi.

Tempat penampungan sementara (TPS) sampah kondisinya masih normal tidak terjadi tumpukan sampah yang over capacity.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top