BNPB Paparkan Lokasi Rawan Banjir dan Longsor di Jalur Mudik

Reading time: 2 menit
bnpb
Ilustrasi: greeners.co

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis lokasi-lokasi rawan bencana di pulau Jawa saat mudik Lebaran nanti. Bahkan, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tahun ini potensi korban jiwa saat arus mudik Lebaran juga diperkirakan meningkat.

Sutopo menjelaskan, curah hujan tinggi akibat La Nina masih akan berpotensi menimbulkan banjir dan longsor di sejumlah titik dan ruas arus mudik. Berdasarkan prediksi, intensitas hujan yang cukup tinggi masih akan terjadi selama bulan Juli 2016, khususnya pada tanggal 1 hingga 5 Juli 2016. Peningkatan curah hujan tersebut akan terjadi di Aceh, sepanjang pantai Barat Sumatera, Pulau Jawa khususnya bagian Selatan, Sulawesi, Maluku dan Papua.

“Di Pulau Jawa, daerah yang berpotensi menimbulkan bencana longsor terdapat di Banten Selatan, Jawa Barat bagian tengah dan selatan, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, serta Jawa Timur bagian selatan,” terangnya kepada Greeners, Jakarta, Jumat (01/06).

BACA JUGA: BNPB: 41 Juta Jiwa Masyarakat Indonesia Hidup di Wilayah Rawan Longsor

Selain itu, potensi longsor tinggi juga terjadi di Jawa Barat, yakni di Kabupaten Bogor, Sukabumi, Cianjur, Garut, Singaparna, Ciamis, Sumedang, Majalengka, Bandung. Sedangkan untuk wilayah Jawa Tengah, Potensi longsor tinggi terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Purbalingga, Wonosobo, Purworejo, Purwokerto, Karanganyar.

“Sedangkan potensi longsor tinggi di Jawa Timur akan terjadi di Trenggalek, Ponorogo, Pacitan dan Malang,” kata Sutopo lagi.

Sutopo juga memaparkan data sementara korban bencana yang berhasil dihimpun oleh BNPB. Pada tahun 2014, korban meninggal akibat bencana alam sebanyak 622 orang dan 276 orang korban meninggal pada tahun 2015. Jumlah ini, dikatakannya memang tidak sebesar jumlah meninggal akibat kecelakaan. Namun ia mengimbau agar para pemudik tetap berhati-hati dan melaksanakan mudik dengan bertanggung jawab.

BACA JUGA: BNPB Akan Pasang 17 Sistem Peringatan Dini Lahar Dingin di Sinabung

Lebih jauh, ia menyatakan bahwa Kepala BNPB telah memerintahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan terakit dengan menguatnya La Nina sehingga berpotensi menimbulkan peningkatan banjir, longsor dan puting beliung.

“Tim Reaksi Cepat BNPB dan BPBD siaga 24 jam selama 7 hari dalam satu minggu, dan dapat digerakkan dalam waktu kurang dari 24 jam,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top