Ekonomi Sirkular Dorong Industri Minimalisir Kerusakan Alam

Reading time: 2 menit
Ekonomi sirkular dukung pembangunan berkelanjutan. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Pakar lingkungan dunia menegaskan ekonomi sirkular harus segera dicanangkan untuk meminimalisir kerusakan alam. Model ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan bisnis yang tidak hanya sukses di masa depan, tetapi juga menyokong kehidupan yang berkelanjutan.

Ekonomi sirkular adalah model yang berupaya memperpanjang siklus hidup produk, bahan baku, dan sumber daya yang ada. Model ekonomi sirkular melibatkan pengurangan limbah dan polusi, menjaga produk dan material terpakai selama mungkin, dan meregenerasi sistem alam.

President Sitra, The Finnish Innovation Fund, Jyrki Katainen dalam acara World Circular Economy Forum 2023 mengatakan, sirkularitas adalah bagian dari bisnis, ekonomi, dan investasi. Dengan adanya regulasi pemberdayaan bisnis menjadi salah satu cara untuk mendorong sirkulasi komersial.

United Nations Environment Programme (UNEP) juga percaya konsep sirkular dapat memajukan konsumsi dan produksi yang berkelanjutan. Kemudian, dengan transisi ke ekonomi hijau yang inklusif dapat menghilangkan pemborosan dan polusi.

Oleh karena itu, model ini penting untuk segera terimplementasi untuk menjaga penggunaan produk dan bahan. Dengan begitu bisa meregenerasi dan menumbuhkan kekayaan alam melalui kebijakan ekonomi dan fiskal.

Kelola Sumber Daya Berkelanjutan

Menurut Co-Chair International Resource Panel, Janez Potočnik, pengelolaan sumber daya berkelanjutan untuk masa depan sangat perlu diperhatikan dengan menciptakan sistem penyelarasan keuangan pemerintah secara lintas bisnis.

“Kita harus mengetahui spesifikasi sumber daya dan tujuan pengaturan bisnis. Selain itu, dalam penggunaan dana publik juga perlu dimasukkan biaya pengelolaan sumber daya yang efektif,” kata Janez.

Ia menambahkan, saat ini sudah waktunya untuk mengubah sumber daya menjadi integrasi. Hal ini mendorong negara produsen mengatur produksi dengan mengurangi sumber daya energi.

Dalam mempertahankan sistem ekonomi, saat ini perlu perubahan mendasar seperti menggerakkan ekonomi yang mempertimbangkan manusia dan alam yang lebih unggul. Oleh karena itu keduanya perlu diselaraskan karena alam berperan penting bagi kehidupan manusia.

Daur ulang sampah punya potensi menciptakan sirkular ekonomi. Foto: Shutterstock

Ekonomi Sirkular di Indonesia

Melansir Low Carbon Development Indonesia, Indonesia mulai menerapkan ekonomi sirkular di berbagai sektor seperti makanan dan minuman, tekstil, kontruksi, grosir dan eceran (plastik), dan elektronik.

Ekonomi sirkular ini membawa pengaruh terhadap pengurangan limbah sebanyak 18-52 %  dan 126 juta emisi CO2 pada tahun 2030. Prinsip ekonomi sirkular ini mencakup pengelolaan limbah, pembangunan energi berkelanjutan, dan pengembangan industri hijau.

Implementasi tersebut juga mengutamakan penggunaan energi terbarukan untuk mendukung efisiensi penggunaan sumber daya alam dan proses yang industri gunakan, sehingga lebih ramah lingkungan.

Pada tahun 2022, Indonesia juga mulai mengimplementasikan extended producer responsibility (EPR)  pada tingkatan produsen dan badan usaha. Sebanyak 15 badan usaha pun telah menerapkan EPR hingga bisa mengurangi timbulan sampah sebesar 1.145,5 ton.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top