Jakarta (Greeners) – Kegiatan ‘Kolaborasi Bersih Sampah Jakarta, Indonesia Bersih’ terselenggara secara serentak di tujuh titik wilayah Provinsi DKI Jakarta pada Minggu (17/11). Kegiatan ini dalam rangka mendukung pemilahan sampah secara optimal di sumber timbulan sampah. Selain itu, juga mempercepat penanganan masalah sampah di DKI Jakarta.
Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Lokasi utama penyelenggaraan acara ini berada di Hutan Kota Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat. Sementara, kegiatan serupa juga terlaksana di Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Kepulauan Seribu. Keenam wilayah tersebut terhubung melalui video konferensi dengan para tamu undangan yang hadir di lokasi utama.
Sebanyak 1.900 peserta hadir dari berbagai kalangan. Mulai dari anak sekolah, pramuka, komunitas, pegiat lingkungan, pegiat media sosial, serta masyarakat yang berasal dari seluruh wilayah Jakarta.
BACA JUGA: Menteri LH: Indonesia Harus Akhiri Impor Sampah
Menteri Lingkungan Hidup/BPLH, Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah telah menjadi isu global dan lokal yang hingga kini masih belum teratasi. Ia menegaskan bahwa seluruh masyarakat perlu merefleksikan diri. Selain itu, juga berkomitmen untuk menyelesaikan masalah sampah ini bersama-sama.
“Jakarta memiliki penduduk 11,4 juta orang dengan sampah hampir delapan ribu ton per hari dan kita belum bisa menyelesaikan masalah ini. Ini adalah hal yang harus kita renungkan bersama, tidak terkecuali adik-adik muda yang hadir hari ini bersama kami di seluruh kota Jakarta serta Kepulauan Seribu,” kata Hanif di Jakarta, Minggu (17/11).
Menurut data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), total sampah di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 56 juta ton. Hanif menegaskan bahwa masalah sampah ini sangat besar dan kompleks. Hal itu tidak bisa selesai hanya dengan satu pendekatan, tetapi membutuhkan kolaborasi antarpihak.
Deklarasi Percepatan Pengelolaan Sampah
Dalam kesempatan ini, berlangsung deklarasi dan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang melibatkan para pemangku kepentingan untuk percepatan pengelolaan sampah. Selain itu, juga ada peluncuran Gugus Tugas Akselerasi Pengelolaan Sampah DKI Jakarta.
Harapannya, deklarasi dan penandatanganan MoU ini dapat semakin menggerakkan kesadaran semua pihak untuk mengurangi sampah yang terbuang di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Bantargebang.
“Tadi, teman-teman sudah bersama-sama berdeklarasi dan menyatakan komitmen. Namun, menurut saya, deklarasi saja tidak cukup. Seharusnya, deklarasi ini sudah kita lakukan sejak beberapa tahun lalu. Namun, yang kita butuhkan saat ini adalah deklarasi aksi, bukan sekadar pernyataan sikap. Jika setiap tahun hanya ada deklarasi tanpa tindakan nyata, masalah sampah ini tidak akan pernah selesai,” tegasnya.
Hanif juga berharap, setelah deklarasi dan komitmen, dalam waktu satu bulan ke depan, semua pihak dapat bersama-sama menyusun rencana aksi yang konkret dan terukur untuk menyelesaikan masalah sampah di Jakarta.
Minimalkan Hasil Sampah
Salah satu hal unik dalam kegiatan ini adalah upaya untuk meminimalkan sampah yang dihasilkan. Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Umum (Sekum) Kementerian LH/BPLH, Rosa Vivien Ratnawati, mengungkapkan bahwa acara ini dirancang agar menghasilkan sampah sesedikit mungkin.
Beberapa pengaturan dilakukan untuk mencapai hal tersebut. Di antaranya, seluruh peserta mendapatkan konsumsi makanan menggunakan wadah guna ulang dan penyediaan air minum dalam galon yang bisa isi ulang.
Selanjutnya, penggunaan ornamen panggung seperti umbul-umbul yang dicetak pada kain yang nantinya dapat didaur ulang menjadi tas belanja. Selain itu, teknologi layar elektronik digunakan untuk menggantikan penggunaan backdrop panggung cetak, sehingga tidak menambah sampah bekas dekorasi.
BACA JUGA: KLH Desak 306 Kepala Daerah untuk Perbaiki Tata Kelola Sampah
Vivien berharap acara ini dapat menjadi model untuk acara-acara berikutnya yang lebih ramah lingkungan. “Semoga acara ini dapat menjadi model untuk acara-acara selanjutnya, di mana kita bisa mengurangi sampah yang dibuang ke TPA,” ucap Vivien.
Dalam acara ini turut hadir juga Menteri Koordinator Bidang Pangan, Wakil Menteri Lingkungan Hidup/BPLH, PJ Gubernur DKI Jakarta, Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Duta Besar Belanda untuk Indonesia, Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, dan Anggota DPR RI Komisi XII.
Penulis: Dini Jembar Wardani
Editor: Indiana Malia