Jakarta (Greeners) – Dahulu Sungai Ciliwung masih memiliki spesies berang-berang yang lalu lalang dan hidup bersama dengan habitat ikan-ikan sungai lainnya. Namun, begitu masifnya pencemaran yang terjadi membuat banyak dari spesies ikan punah dan hanya beberapa yang berhasil bertahan.
Tatang Mitra Setia dari Fakultas Biologi Universitas Nasional mengatakan bahwa saat ini, kondisi perairan sungai tidak hanya Ciliwung, namun juga di seluruh Indonesia, tengah mengalami penurunan pada kualitas perairannya. Hal ini, jelas Tatang, disebabkan oleh gangguan akibat kegiatan manusia seperti pertambangan, industri dan pertanian.
“Limbah mereka itu jelas dapat mengancam kehidupan di perairan sungai. Limbah rumah tangga pun seringkali dibuangnya ke sungai,” jelas Tatang saat menyampaikan pemaparannya dalam diskusi “Ikan-Ikan di Sungai Kita: Akan Bertahan-kah Kehidupannya” pada pelaksanaan acara Hello Nature 2015 di Jakarta, Sabtu (14/11).
Padahal, lanjutnya, berdasarkan jumlah jenis ikan air tawar, Indonesia berada pada peringkat tiga dunia dengan 1.155 jenis ikan air tawar. Di antara jenis yang dimiliki oleh Indonesia, ada sebanyak 440 ikan air tawar endemik.
Perairan sungai di Indonesia sendiri mempunyai karakter beragam, mulai dari hulu hingga hilir sungai. Salah satu karakter perairan sungai adalah kondisi kecepatan arus, kebeningan air dan kondisi substrat perairan seperti berbatu, berpasir dan berlumpur. Tatang menjelaskan bahwa dengan adanya beragam kondisi dan karakter perairan sungai ini, Indonesia pernah dikenal sebagai negara dengan kekayaan keanekaragaman ikan sungainya.
“Sudah seharusnya kita menjaga habitat flora dan fauna sungai kita karena kondisi perairan sungai di Indonesia sudah sangat memprihatinkan,” pungkasnya.
Penulis: Danny Kosasih