Pangan Lokal Penuhi Nutrisi, Jangan Sampai Food Loss

Reading time: 3 menit
Pangan lokal mampu mewujudkan ketahanan pangan. Foto: Freepik

Jakarta (Greeners) – Pangan lokal sangat berpotensi menciptakan sistem pangan berkelanjutan. Selain menyehatkan tubuh, pangan lokal juga bisa memenuhi keseimbangan nutrisi tubuh.

Dokter Spesialis Gizi Ida Gunawan menyatakan, tanpa masyarakat sadari banyak penyakit-penyakit yang muncul berkaitan dengan ketidakseimbangan nutrisi.

Sebagai negara berkembang, Indonesia menghadapi dua masalah gizi, yakni kekurangan gizi dan overnutrition. “Dua kondisi ini berkaitan dengan kesehatan, seperti munculnya banyak penyakit-penyakit tidak menular,” katanya dalam acara Eathink Market Fest 2022, Selasa (11/10).

Penyakit tidak menular tersebut antara lain jantung, hipertensi, stroke, diabetes, kanker hingga gagal ginjal. “Setiap tahun penyakit tersebut meningkat dan menempati peringkat tertinggi penyebab kematian di Indonesia, terutama pada usia produktif,” ungkapnya.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan prevalensi hipertensi meningkat dari 25,84 % pada tahun 2013 menjadi 34,1 % pada tahun 2018. Prevalensi diabetes untuk usia di atas 15 tahun pun naik dari 1,5 % pada 2013 menjadi 2 % pada tahun 2018. “Indonesia juga menjadi negara 10 besar dengan tingkat diabetes tinggi di dunia,” imbuhnya.

Konferensi pers eathink Market Fest 2022. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Timbulkan Sampah Makanan

Tidak hanya itu, berdasarkan laporan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), konsumsi berlebihan juga menimbulkan permasalahan sampah makanan. Timbulan food loss dan food waste (FLW) pada tahun 2000 hingga 2019 mencapai 115 hingga 184 kilogram per kapita per tahun.

Kerugiannya mencapai sekitar Rp 213 hingga Rp 551 triliun per tahun atau setara dengan 4 hingga 5 % dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Jika FLW bisa dikendalikan berpotensi memberi makan 61 hingga 125 juta orang atau setara dengan 29-47 % dari populasi nasional.

Oleh karena itu, ia menyatakan pentingnya pemenuhan nutrisi yang cukup dan seimbang bagi tubuh melalui pemanfaatan pangan lokal. Menurutnya, kandungan nutrisi dalam pangan lokal tak kalah dibanding pangan impor. Selain murah, masyarakat luas mudah mengakses pangan lokal ini.

Misalnya, umbi jalar yang mengandung pewarna alami sangat kaya akan antioksidan. “Ini menjadi sumber nutrisi yang bagus yang dibutuhkan oleh tubuh,” ucapnya.

Selain itu penting juga mengolah pangan lokal dengan pengolahan minimal untuk menghemat energi dan bahan bakar.

Pangan Lokal Sumber Ketahanan Pangan

Sementara Food Security & Nutrition Officer FAO Representation Dewi Fatmaningrum mengungkapkan, FAO menyatakan berdasarkan data Badan Ketahanan Pangan, Indonesia memiliki 77 jenis tanaman pangan sumber karbohidrat.

Tak hanya itu, Indonesia juga memiliki 75 jenis sumber minyak atau lemak. Selanjutnya, 26 jenis kacang-kacangan, 389 jenis buah-buahan dan 228 jenis sayuran serta 110 jenis rempah dan bumbu.

“Memanfaatkan pangan lokal ini, kita bisa menghemat emisi dari jejak karbon karena distribusi pangan dari tempat lain (impor),” katanya.

Sebagai negara dengan penghasil food waste peringkat kedua tertinggi di dunia, Indonesia membutuhkan gerakan yang melibatkan aksi dari generasi muda untuk melawan food waste.

Media meninjau kebun eathink. Foto: Greeners/Ramadani Wahyu

Putus Gaya Hidup Food Waste

Co-founder, Food Sustainesia, Jaqualine Wijaya menilai, pentingnya peran konsumen dalam memutus perubahan gaya hidup food waste ini. “Ancaman krisis pangan telah ada di depan mata. Sebagai konsumen makanan yang kita pilih sangat berdampak pada keberlanjutan pangan,” imbuhnya.

Konsumsi makanan yang melebihi angka produksi akan memunculkan banyak permasalahan. Mulai dari gizi, sampah makanan hingga agrikultur. Oleh karenanya, penting gerakan #ourfoodcholcematters untuk keberlanjutan pangan Indonesia yang lebih baik.

Eathink menggelar acara ini untuk menyambut Hari Pangan Sedunia hang jatuh pada 16 Oktober 2022 nanti. Eathink mempersembahkan festival keberlanjutan pangan untuk mengajak generasi urban milenial lebih bertanggung jawab dalam mengonsumsi makanan lewat Eathink Market Fest 2022.

Festival ini akan berlangsung di Open Door -Flavor Bliss, Alam Sutera pada 15-16 Oktober 2022. Untuk mendapat tiket gratis bisa mengakses https://eathink.id/’market-fest/.

Penulis : Ramadani Wahyu

Editor : Ari Rikin

Top