Mobil Irit Nasional Mampu Berkontribusi Untuk Indonesia

Reading time: 2 menit

Surabaya (Greenersmagz) – Setelah melangsungkan race selama dua hari, Indonesia Energy Marathon Competition (IEMC) akhirnya melahirkan para juara berdasarkan perhitungan konsumsi bahan bakar masing-masing mobil di kamar hitung.

Bahkan, beberapa diantara kategori tersebut justru melahirkan beberapa nama baru yang sebelumnya tidak diperkirakan untuk menjadi jawara di kancah mobil irit nasional ini.

Dua nama dalam lima kategori mobil berdasarkan bahan bakarnya yang menjadi juara dalam kompetisi ini adalah kelas urban dan prototype dengan kategori mesin diesel, gasoline, dan listrik.

Sementara itu, dari kategori mesin diesel untuk kelas prototype dan urban berhasil dimenangkan oleh tim dari ITS, yakni ITS Team 4 dan ITS Team 2, dengan nilai 343,8692 dan 147,834 kilometer per liter. Pada kategori prototype diesel, posisi kedua ditempati oleh Tim Semar Proto Diesel dengan torehan 130,6817 kilometer per liter. Sedangkan untuk kategori urban diesel, ITS Team 4 menjadi juara satu-satunya karena Tim Albert PNJ dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) gagal menuntaskan race.

Hasil unik terjadi pada kategori prototype gasoline. ITS Team 1 dari ITS harus berbagi gelar juara dengan Tim Nakoela Hore dari Universitas Indonesia (UI) karena keduanya memperoleh nilai sama yakni 338,1967 kilometer per liter. Setelah tim juri dan panitia berunding, akhirnya diputuskan bahwa kedua tim menjadi juara pertama dalam kategori tersebut.

“Pada lomba ini, setiap tim diberi kesempatan untuk melakukan race sebanyak lima kali. Itu pun setelah dinyatakan lolos scrutineering atau uji inspeksi teknis yang meliputi bobot kendaraan, jenis bahan bakar, ukuran kendaraan, dan lain-lain. Tapi kalau tim tersebut sudah merasa puas dengan capaian pada race tertentu, ya diperbolehkan untuk tidak melakukan sampai lima kali race,” papar ketua pelaksana, Didit Ardiyanto, Selasa (27/11).

Sementara, untuk kategori prototype listrik, Tim Arjuna Hore dari UI masih mendominasi perolehan nilai dan menjadi juara pertama yakni 165,2474 kilometer per kilowatt jam. Mereka juga sempat mengikuti even Shell Eco Marathon (2012) di Sepang, Malaysia. Sementara itu, pada posisi kedua, pendatang baru dari ITS Tim SAE_ZEV Otomasi ITS Team berhasil menuntaskan lap setelah beberapa kali mengalami gangguan dengan nilai 141,4592 kilometer per kilowatt jam.

Cha-PENS Team dari Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) harus rela menempati posisi kedua pada kategori urban listrik. Setelah sempat memimpin hingga menjelang akhir sesi race dengan nilai 42,25259 kilometer per kilowatt jam, Tim Nusa Kencana dari Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) memberi kejutan. Tepat pada percobaan terakhirnya, Nusa Kencana unggul dari Cha-PENS dengan perolehan 45,9823 kilometer per kilowatt jam.

Pada kategori urban gasoline, Tim Horas dari Universitas Sumatera Utara justru keluar sebagai pemenang dengan torehan 139,367 kilometer per liter. ITS Team 3 yang dijagokan akan menjadi juara pada kategori ini justru gagal menyelesaikan race karena masalah pada bagian drivetrain (sistem penggerak). Alhasil, pada posisi kedua ditempati oleh Tim Semar Urban dari Universitas Gadjah Mada dengan nilai 83,2401 kilometer per liter.

“Acara ini dapat menyumbang sedikit kontribusi bagi kemandirian teknologi bangsa hingga mewarisi anak cucu kita. Kami berharap ini bukan sekedar lomba tetapi menjadi inspirasi bagi bangsa untuk menciptakannya dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Rektor ITS, Triyogi Yuwono DEA. (G25)

Top