Pembukaan Jalur Pendakian Semeru Dipadati 839 Pendaki

Reading time: 2 menit
Sebelum melakukan pendakian, para pendaki diwajibkan untuk memenuhi persyaratan administrasi, membawa perlengkapan mendaki yang memadai dan mengikuti pengarahan pendakian di pos resmi. Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Lumajang (Greeners) – Jalur pendakian Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur telah dibuka pada 1 Mei 2016 lalu. Berdasarkan catatan dari resort Ranu Pani, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), jumlah pendaki per tanggal satu dan dua Mei 2016 setelah jalur pendakian dibuka mencapai 839 orang pendaki.

Rizki Ardiansyah dari Sahabat Volunteer Semeru (Saver) mengatakan, dari 839 pendaki tersebut, tercatat ada 36 orang Warga Negara Asing (WNA) dan sisanya adalah pendaki dari berbagai daerah di dalam negeri. Namun, pembukaan kembali jalur pendakian Semeru kali ini ternyata tidak berjalan terlalu mulus.

Saat ini, kata pria yang akrab disapa Cak Kid, sistem pembelian tiket masuk, pemeriksaan barang, dan pengarahan kepada pendaki telah diubah. Berdasarkan angket yang disebar kepada pendaki oleh komunitas Saver per tanggal satu sejak jalur pendakian dibuka, ternyata banyak pendaki yang mengeluhkan sistem baru tersebut.

“Kalau sebelumnya, pendaki dari Tumpang (Malang) langsung ke pos Ranu Pani, lalu ada pemeriksaan barang dan pengarahan kepada para pendaki. Setelah selesai, tiketnya kita stempel lalu mereka bisa langsung naik,” ujar Cak Kid saat disambangi oleh Greeners di kantornya, Lumajang, Selasa (03/04).

Rizki Ardiansyah, Humas Sahabat Volunteer Semeru (Saver). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Rizki Ardiansyah, Humas Sahabat Volunteer Semeru (Saver). Foto: greeners.co/Danny Kosasih

Mengenai sistem yang baru diterapkan tersebut, Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) John Kennedie menjelaskan, pembukaan pembelian tiket memang dibagi di beberapa pos yaitu di Balai TNBTS, Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) wilayah 2 Tumpang, dan Resort Ranu Pani. Hal ini untuk memudahkan pendaki dan pengendalian petugas agar tidak menumpuk di satu titik pos Ranu Pani saja.

Untuk pos di Balai TNBTS dan SPTN wilayah 2 Tumpang, lanjut John, adalah untuk membantu pembelian tiket online dan pembelian langsung pendaki dari arah Malang dan sekitarnya. Di dua pos tersebut dilakukan pengecekan cepat (kelengkapan persyaratan administrasi) yang selanjutnya di arahkan ke pos Ranu Pani untuk dilakukan pengecekan lengkap (perlengkapan lapangan dan barang bawaan) sekaligus pengarahan pendakian. “Pelayanannya itu di mulai dari jam 7.30 sampai dengan 16.00 WIB,” imbuhnya.

Khusus pos Resort Ranu Pani, melayani tiket online maupun pembelian tiket langsung dari arah Lumajang dan beberapa tempat yang belum terlayani proses tiketnya, sekaligus pengecekan lengkap (kelengkapan administrasi, kelengkapan lapangan dan bawaan) dan memberikan pengarahan pendakian.

“Pelayanannya juga sama mulai pukul 7.30 sampai dengan 16.00 WIB. Mengingat ini sistem baru, nanti sambil berjalan akan dievaluasi secara berkala,” tegas John.

Penulis: Danny Kosasih

Top