Pertumbuhan Ekonomi dan Penurunan Resiko Perubahan Iklim Bisa Berjalan Bersama

Reading time: < 1 menit
Ilustrasi: Ist.

Jakarta (Greeners) – Badan Pengelola Reduksi Emisi Deforestasi dan Degradasi hutan dan lahan gambut (BP REDD+) menyampaikan hasil laporan dari The New Climate Economy (NCE) yang telah diluncurkan secara global pada tanggal 16 September 2014, lusa kemarin.

Kepala BP REDD+, Heru Prasetyo mengatakan, bahwa kesimpulan dari laporan ini menggemakan visi Indonesia untuk mencapai target sukarela 26/41 persen penurunan emisi dengan tetap mempertahankan tujuh persen pertumbuhan ekonomi.

“Jadi, sekarang dengan bantuan teknologi kita tidak perlu khawatir lagi harus memilih antara pertumbuhan ekonomi atau upaya penurunan resiko perubahan iklim,” ujar Heru dalam keterangan pers yang diterima oleh Greeners, Jakarta, Rabu (17/09).

Heru menambahkan, saat ini negara dengan tingkat ekonomi apapun mampu memiliki kesempatan untuk membangun pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta mengurangi resiko perubahan iklim.

“Laporan NCE ini menegaskan bahwa upaya penanggulangan perubahan iklim justru akan mendukung pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sebagai informasi, laporan NCE adalah sebuah program unggulan dari Komisi Global untuk Ekonomi dan Iklim. Komisi ini dibentuk oleh tujuh negara, seperti Kolombia, Ethiopia, Indonesia, Norwegia, Korea Selatan, Swedia, dan Inggris.

Komisi ini juga merupakan sebuah inisiatif independen untuk menganalisis bagaimana negara dapat mencapai pertumbuhan ekonomi sambil menangani resiko-resiko yang ditimbulkan akibat perubahan iklim.

(G09)

Top