Buah avokad berasal dari Amerika Tengah seperti Meksiko, Peru, sampai Venezuela. Kini buah berwarna hijau ini telah menyebar ke seluruh dunia sampai Asia Tenggara termasuk Indonesia dan Filipina. Persebarannya dilakukan oleh para pedagang ke seluruh dunia ke daerah tropis maupun subtropis.
Buah berbiji besar ini dikenal dengan berbagai nama antara lain alpuket (Jawa Barat), alpokat (Jawa Timur atau Jawa Tengah), boah pokat, jamboo pokat (Batak), advokat, jamboo mentega, jamboo pooan, pookat (Lampung), dan lain-lain.
Baca juga: Kopi Liberika, Sang Penyelamat Lahan Gambut
Secara umum, avokad terbagi atas tiga tipe, yakni tipe West Indian, Guatemalan, dan Mexican. Daging buahnya berwarna hijau di bagian bawah kulit dan menguning ke arah biji. Warna kulit buah juga bervariasi, misalnya, corak hijau karena mengandung klorofil atau hitam karena pigmen antosianin (Lopez, 2002; Andi, 2013).
Dalam perkembangannya, tanaman hutan ini dapat mencapai tinggi 20 meter. Avokad memerlukan tanah gembur, tidak mudah tergenang air, subur, dan banyak mengandung bahan organik. Jenis tanah yang baik untuk pertumbuhannya adalah jenis tanah lempung berpasir (sandy loam), lempung liat (clay loam), dan lempung endapan (aluvial loam).
Secara morfologi tanaman perkebunan monokultur ini memiliki ranting tegak dan berambut halus. Daunnya saling berdesakan di ujung ranting dengan bentuk bulat telur atau corong. Awalnya daun berbulu pada kedua belah permukaan dan lama-kelamaan menjadi licin. Sementara bunga avokad berupa malai dan terletak di dekat ujung ranting. Kembangnya juga sangat banyak dan berdiameter antara 1-1,5 sentimeter, berwarna kekuningan, berbulu halus, dan memiliki benang sari dalam empat karangan.
Buah avokad berbentuk bola lampu sampai bulat telur dan berwarna hijau kekuningan dengan bintik ungu, halus, dan harum. Bijinya menyerupai bola dan hanya terdapat satu biji dalam satu buah. Bentuk pohonnya seperti kubah sehingga dari jauh tampak menarik. Sedangkan daunnya panjang (lonjong) dan tersusun seperti pilin. Adapun pohonnya berkayu dan umumnya bercabang jarang yang arahnya horizontal. Bunga avokad keluar pada ujung cabang atau ranting dalam tangkai panjang. Warna bunganya putih dan setiap bunga akan mekar sebanyak dua kali.
Baca juga: Caisim, Sawi Hijau Penangkal Kanker Prostat
Bagian yang banyak dimanfaatkan adalah buahnya. Selain dimakan sebagai buah segar, pemanfaatan daging buah biasa dilakukan masyarakat untuk bahan pangan atau diolah dalam berbagai masakan.
Buah dengan vitamin B ini sangat bergizi karena mengandung 3 hingga 30 persen minyak dengan komposisi yang sama dengan minyak zaitun. Dalam daging buah avokad terkandung protein, mineral kalsium, zat besi (Fe), vitamin A, B, dan C (Samson,1980; Andi,2013). Buah ini juga dapat digunakan untuk menurunkan kadar trigliserida dalam darah. Manfaat lainnya adalah mencegah pengerasan arteri maupun melancarkan peredaran darah dan saluran kencing.
Penuli: Sarah R. Megumi