Macan Tutul, Memburu Tapi Diburu

Reading time: 4 menit

Macan Tutul, Memburu tapi DiburuPemburu Handal Yang “Suka Diburu”

Ketika macan tutul memburu satwa yang akan dimangsanya, sering terjadi dimana mangsanya tersebut lebih gesit gerakannya dari si macan tutul sendiri. Tapi akhir dari kejar-kejaran yang panjang antara si pemangsa dan yang dimangsa, selalu dimenangkan oleh si pemangsa. Hal ini membuktikan betapa besarnya kekuatan seorang macan tutul.

Karena kesukaannya memangsa mamalia lain seperti babi hutan dan rusa, macan tutul sangat membantu dalam mempertahankan populasi satwa-satwa tadi pada suatu taraf tertentu. Perburuan besar-besaran terhadap macan tutul demi kulitnya, akan mengakibatkan bertambahnya jumlah babi hutan dan rusa. Sampai akhirnya jumlah mereka terus bertambah dan terjadilah over population.  Populasi babi hutan yang berlebihan akan menjadikannya hama bagi manusia. Luasan hutan yang ada sebagai sumber makanan mereka tidak akan mencukupi dalam menyediakan makanan bagi mereka, sampai akhirnya mereka ‘turun” gunung dan menyerang ladang-ladang penduduk.

Atau jika kondisinya berbalik, dimana populasi macan tutul meningkat sedangkan satwa-satwa lain sebagai makanannya terus menurun. Macan tutul akan keluar dari hutan sebagai tempat tinggal mereka, dan masuk ke pemukiman-pemukiman penduduk untuk untuk memangsa ternak-ternak mereka seperti kambing dan ayam. Atau akan sangat mungkin sang macan tutul menjadi pemakan manusia. Karena jika seekor macan tutul sudah lapar, mereka akan lebih ganas dan ‘menyusahkan’ daripada singa atau harimau. Menurut catatan yang ada, rekor pemakan manusia dipegang seekor macan tutul di Rudrapranag, sebuah dusun di India. Dalam kurun waktu 9 tahun, satwa predator ini telah membunuh 125 orang sebelum akhirnya tewas ditembak mati penduduk setempat.

Insting macan tutul memangsa manusia juga timbul pada macan tutul berumur terlalu tua. Karena dengan usia uzur, untuk mendapatkan makanan biasa, ia akan kalah karena pergerakannya yang semakin lamban. Makanya ia akan puas dengan mangsa yang bergerak perlahan seperti manusia. Tapi hal ini sangat jarang terjadi. Walaupun ada, manusia yang dimangsa hanyalah mereka yang sial. Biasanya para pemburu dan pencari kayu yang berada di hutan pada waktu yang tidak tepat.

Kembali kepada masalah perburuan. Intinya macan tutul, babi hutan dan rusa sangatlah berpengaruh terhadap keberlangsungan siklus rantai makanan di hutan. Jika salah satu musnah bukan karena proses alami, maka siklus rantai makanan tidak akan berlangsung dengan semestinya. Sampai akhirnya musnahlah suatu ekosistem hutan. Dan mereka hanya akan tinggal jadi cerita.

Top