Apakah Kucing Bisa Menangis? Ini Penjelasan Pakar dari IPB University

Reading time: 2 menit
Banyak yang bertanya apakah kucing bisa menangis seperti manusia. Menurut ahli IPB, kucing tidak bisa menangis seperti manusia. Foto: Freepik
Banyak yang bertanya apakah kucing bisa menangis seperti manusia. Menurut ahli IPB, kucing tidak bisa menangis seperti manusia. Foto: Freepik

Banyak pemilik hewan peliharaan sering bertanya-tanya, apakah kucing bisa menangis seperti manusia? Menurut dosen dari Program Studi Paramedik Veteriner, Sekolah Vokasi IPB University, Tetty Barunawati Siagian, jawabannya adalah tidak.

Ia menjelaskan meskipun kucing memiliki saluran air mata dan bisa mengeluarkan air mata secara fisik, mereka tidak menangis akibat emosi seperti yang manusia lakukan. β€œKucing tidak menangis seperti yang kita bayangkan. Jika kita melihat air mata mengalir di wajah kucing, itu biasanya karena iritasi atau masalah medis, bukan karena alasan emosional,” kata Tetty dalam keterangan tertulisnya.

Sebagai gantinya, kucing mengekspresikan perasaan atau kebutuhan mereka melalui vokalisasi, seperti mengeong atau mengerang. Suara-suara ini kucing gunakan untuk berkomunikasi, baik untuk menyampaikan rasa sakit, kelaparan, atau stres, meskipun tidak ada air mata yang mengiringinya.

Tetty menjelaskan, kucing juga memiliki cara-cara nonverbal untuk menunjukkan perasaan mereka, seperti mengibaskan ekor ketika merasa terganggu, atau bersembunyi saat merasa cemas atau stres.

β€œKucing yang sedang sedih mungkin akan bersembunyi, makan lebih sedikit, tidur lebih banyak, dan meringkuk. Mereka sangat pandai menyembunyikan emosinya,” tambahnya.

Suara Vokalisasi Kucing Tanda Lapar

Beberapa alasan umum mengapa kucing mengeluarkan suara vokalisasi antara lain karena rasa lapar, haus, cemas, atau butuh akan perhatian. Perubahan dalam lingkungan mereka, seperti kedatangan orang baru, juga dapat memicu stres dan membuat mereka lebih vokal.

Untuk mengetahui tanda-tandanya, Tetty memberikan beberapa petunjuk, seperti suara mengeongΒ panjang yang menandakan keinginan atau rasa sakit, postur tubuh yang tegang, atau tingkah laku gelisah yang menunjukkan kecemasan.

β€œJika kucing terus-menerus mengeluarkan suara atau menunjukkan tanda-tanda kesakitan, sebaiknya segera konsultasikan dengan dokter hewan,” kata Tetty.

Tetty menjelaskan, apabila mendapati kucing menangis, penting untuk memeriksa kebutuhan dasarnya terlebih dahulu, seperti makanan dan air. Apabila kucing tampak sakit atau terluka, segera bawa ke dokter hewan. Dalam beberapa kasus, kucing hanya membutuhkan perhatian atau kasih sayang lebih dari pemiliknya.

Dengan memahami cara kucing berkomunikasi, pemilik hewan peliharaan dapat lebih peka terhadap kebutuhan emosional dan fisik kucing mereka.

 

Penulis: Dini Jembar Wardani

Editor: Indiana Malia

Top