


Data Kementerian Perindustrian 2018 menunjukkan Indonesia berada di posisi ke-empat produsen sepatu dunia. Produksi alas kaki di Indonesia mencapai 1,41 miliar pasang. Jumlah ini setara dengan 4,6 persen total produksi […]

SügaMat terbuat dari 100 persen baju selam bekas. Brian Shields, pendiri Süga, berharap produknya mengurangi dampak buruk baju selam terhadap lingkungan.

Lemari pendingin dan penyimpan makanan ini juga fleksibel karena ukurannya tidak begitu besar sehingga dapat dibawa bepergian.

Produk lampu dekoratif bernama Anbottle ini menggunakan kayu sisa produksi dan juga botol bekas sebagai bahan utama pembuataannya.

Metode ini tidak hanya mengatasi masalah penipisan sumber daya, tetapi juga mengatasi masalah limbah elektronik dan makanan yang menjadi krisis global.


Jika dibandingkan dengan memanfaatkan langsung memakai energi matahari, alat ini memiliki waktu tiga kali lebih cepat untuk mengeringkan pakaian.

Dilihat dari bentuknya yang unik dan memiliki kekuatan untuk menahan beban, karton wadah telur cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan meja kopi.

Selain dapat menghemat listrik, pengolahan limbah penatu atau cucian ini secara efektif akan menurunkan potensi pencemaran lingkungan.

Sebagian besar pakaian dibuat dengan bahan dan proses berkelanjutan termasuk bahan organik, pewarna yang berdampak rendah, dan pencucian hemat air.

Cold Tube atau sistem penyejuk ruangan bekerja dengan menyerap panas yang dipancarkan langsung dari seseorang tanpa harus mendinginkan udara.

Automatic Cooker Hood adalah sebuah penghisap asap otomatis berbasis ketebalan asap. Alat ini dilengkapi dengan MQ7 yang merupakan sensor pengindera asap

Limbah kulit jagung dan ampas tebu dipilih karena memiliki kadar serat selulosa yang cukup tinggi sehingga memenuhi syarat bahan baku pembuatan kertas.

Pembuatan pengeras suara sekaligus pajangan unik ini dimulai dengan menyortir kertas yang memiliki ketebalan sesuai dengan kebutuhan.