Sosok
Jakarta (Greeners) – Tidak sulit mengenali sosok Suparno Jumar ketika pertama kali berjumpa. Rompi berwarna coklat muda, celana pendek, dan helm sepeda merupakan tiga benda yang melekat dalam kesehariannya. Hari […]
Gebrakan yang ia lakukan berhasil mendorong dua belas pemerintah daerah membuat kebijakan pembatasan kantong plastik sekali pakai di daerahnya masing-masing. Dia adalah Tiza Mafira.
Muda, senang menyelam ditambah punya kepedulian untuk menyelamatkan lingkungan, dia adalah Swietenia Puspa Lestari. Meski muda, ia berhasil membentuk Divers Clean Action dan menggagas gerakan #NoStrawMovement.
Jatnika Nanggamiharja sudah bergelut dengan bambu puluhan tahun lamanya. Tidak hanya melestarikan berbagai spesies bambu asli Indonesia, ia juga memopulerkan manfaat rumput raksasa ini. Kini ia akrab disapa dengan sebutan “Abah Bambu”.
Sarwono Kusumaatmadja merupakan salah satu saksi sejarah kemerdekaan Indonesia dari masa penjajahan Belanda. Ia menilai permasalahan lingkungan hidup di Indonesia berada dalam persimpangan jalan.
Gaya bicaranya lembut, ramah, dan begitu keibuan. Namun dibalik kelembutannya, Peni Susanti merupakan sosok wanita yang gigih dan penuh semangat dalam memperjuangkan lingkungan hidup.
Emil Salim, “Mereka yang sekarang berusia 15 sampai 25 tahun akan menjadi dewasa pada 100 tahun Indonesia merdeka. Mereka bakal menjadi calon pemimpin.”
Sosok Abdon Nababan begitu melekat dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN). Meski kini sudah tidak lagi memimpin AMAN, namun ia masih kerap menerima telepon dari masyarakat adat yang resah menghadapi permasalahan hutan.
Saat membicarakan mengenai UU Pengelolaan Sampah, kita tidak mungkin lepas dari peran Sri Bebassari, sosok penting dibalik lahirnya UU Nomor 18 Tahun 2008.
Leonard Simanjuntak menerima tampuk kepemimpinan Greenpeace Indonesia pada awal September 2016 lalu. Ia bertekad membawa isu lingkungan lebih “membumi”.
71 tahun sudah Indonesia merdeka, namun bagi Nur Hidayati masih ada yang belum merdeka. Perempuan yang kini mengemban tugas sebagai Direktur Eksekutif Nasional Walhi ini menilai Indonesia belum merdeka dari tata kelola lingkungan yang buruk.
Zaini Alif mendirikan komunitas HONG sebagai wahana untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada masyarakat yang lebih luas. Zaini menekankan dengan berinteraksi langsung dengan alam akan tumbuh rasa sayang dan memiliki kepada alam tempatnya bermain.
David Sutasurya dan komunitas Yayasan Pengembangan Biosains dan Bioteknologi (YPBB) mencoba mengubah sistem ekonomi yang berdasar pada eksploitasi alam yang berlebih.