Bersihkan Eceng Gondok Agar Ekosistem Perairan Terjaga

Reading time: 2 menit
Pembersihan eceng gondok di perairan. Foto: Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara

Jakarta (Greeners) – Eceng gondok yang hidup di perairan kerap kali tumbuh dengan pesat. Pertumbuhan yang tidak terkendali ini dapat menyebabkan gangguan pada ekosistem perairan. Untuk menjaga kelestarian spesies di dalam air, perlu pembersihan eceng gondok secara rutin.

Eceng gondok (Eichhornia crassipes) adalah tumbuhan gulma yang hidup di wilayah perairan seperti rawa, waduk, danau dan perairan lainnya. Eceng gondok dapat menyerap nutrisi. Oleh karena itu, tumbuhan ini dianggap sebagai gulma yang dapat merusak lingkungan perairan.

Pesatnya pertumbuhan eceng gondok mengakibatkan penutupan permukaan air. Ketebalan tumbuhan tersebut bisa menghalangi masuknya sinar matahari masuk ke dalam air, sehingga menghambat proses fotosintesis tumbuhan di bawah air dan menganggu ekosistem perairan.

Wakil Dekan Fakultas Biologi dan Pertanian Universitas Nasional, Sri Endarti Rahayu mengatakan, eceng gondok dapat menurunkan kadar oksigen dalam air. Bahkan, berujung pada kematian organisme air seperti ikan dan makhluk lainnya.

“Karena fotosintesis tidak bisa berjalan dengan baik. Hal ini mengakibatkan kematian organisme air seperti ikan dan makhluk lain yang membutuhkan oksigen dalam mempertahankan hidupnya,” kata Sri kepada Greeners, baru-baru ini.

Keanekaragaman hayati di dalam air juga terancam hilang. Jika populasi eceng gondok terus mendominasi, hal itu dapat menggeser spesies air asli dan menyebabkan kepunahan banyak spesies di dalam air. Ketidakseimbangan pertumbuhan keanekaragaman hayati dan ekosistem menjadi salah satu penyebabnya.

Terganggunya Aktivitas Manusia

Sementara itu, eceng gondok tidak hanya mengganggu spesies di dalam air, tetapi juga memengaruhi aktivitas manusia. Misalnya navigasi kapal, akses perahu, hingga sistem irigasi pertanian.

“Pengaruhnya besar sekali terhadap lingkungan, sebab tanaman ini pasif. Tidak ada musuh alami eceng gondok ini, jadinya dia tumbuh pesat,” tambah Sri.

Eceng gondok juga dapat menurunkan kualitas pasokan air minum yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Eceng gondok juga bisa menjadi tempat berkembang biak nyamuk penyebab penyakit demam berdarah dan malaria.

Pantau dan Bersihkan Eceng Gondok

Oleh sebab itu deteksi dini dan pembersihan rutin penting untuk meminimalkan pertumbuhannya di lingkungan perairan. Sri menyebut, dengan lebih banyak pembersihan, populasi eceng gondok bisa berkurang. Masyarakat yang tinggal di dekat lingkungan perairan juga harus giat melaporkan pertumbuhan eceng gondok.

Misalnya, belum lama ini Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta telah membersihkan eceng gondok di Waduk Pluit setelah warga mengeluhkan bau tidak sedap yang timbul dari hamparan eceng gondok.

Foto : Pemerintah Administrasi Jakarta Utara

Miliki Ragam Manfaat

Meski dikenal sebagai gulma, tumbuhan hijau ini apabila dikelola dengan baik bisa memiliki banyak manfaat. Bahkan, beberapa penelitian telah membuktikan eceng gondok bisa menjadi alternatif energi terbarukan.

Selain itu, dalam beberapa kasus, eceng gondok juga berfungsi sebagai pengendali erosi. Sebab, akar dan jaringannya dapat menstabilkan tanah di sungai atau danau. Kemudian, dengan kemampuan fitoremediasi, eceng gondok mampu menyerap banyak polutan di dalam air.

“Jadi kasus perairan yang sudah terkontaminasi, tumbuhan ini dapat membantu mengurangi kontribusi polutan sehingga dapat memperbaiki kualitas air dan bisa menjadi tempat perlindungan satwa,” imbuh Sri.

Selebihnya, eceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak, tanaman hias kolam air, dan dikomposkan menjadi pupuk organik.

Penulis : Dini Jembar Wardani

Editor : Ari Rikin

Top