BNPB Tambah Jumlah Helikopter Water Bombing di Riau

Reading time: 2 menit
helikopter water bombing
Lahan bekas terbakar di Pujud dan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir, Riau yang berhasil dipadamkan pada Selasa (30/08) pukul 12 WIB. Foto: Sutopo Purwo Nugroho

Jakarta (Greeners) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan masih melakukan tindak penanggulangan kebakaran hutan dan lahan secara intensif di beberapa wilayah di Indonesia. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, saat ini Kepala BNPB, Willem Rampangilei, masih memimpin langsung operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan.

BNPB, katanya, telah menambah dua helikopter water bombing di Riau sehingga total helikopter water bombing yang diturunkan menjadi lima helikopter yang terdiri dari helikopter MI-171 dua unit, MI-8, Sikorsky S61, dan Bolcow 105. Selain itu, ada juga dua pesawat Air Tractor water bombing dan satu pesawat CASA TNI AU hujan buatan. Satgas udara ini terus memadamkan hotspot kebakaran hutan dan lahan dari udara dan menyemai awan-awan potensial menjadi hujan.

“Hingga hari ini, sebanyak 800 kilogram garam dapur (NaCl) telah ditebarkan ke dalam awan-awan potensial di ketinggian 9.500 kaki di atas daerah Pelalawan, Siak dan Kota Pekanbaru. Terdapat beberapa sel awan-awan Cumulus dengan puncak awan 11 ribu hingga 12.000 kaki di sekitar Riau bagian Timur Laut – Tenggara. Total sudah 40 ton garam dapur digunakan untuk hujan buatan di Riau. Saat ini masih tersedia 9,5 ton garam dapur untuk hujan buatan,” terangnya kepada Greeners, Jakarta, Selasa (30/08).

BACA JUGA: Menteri LHK: Indonesia Bersiap Hadapi Ancaman Karhutla

Satgas darat dari TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni, Damkar, Basarnas, Masyarakat Peduli Api dan relawan juga masih terus beroperasi memadamkan api di darat. Untuk memperkuat satgas darat, didatangkan bantuan 2 SSK (Satuan Setingkat Kompi) sekitar 200-300 personel dari Kodam I Bukit Barisan. Mereka akan diperbantukan untuk memadamkan api dan menjaga wilayah-wilayah yang rawan dibakar.

Sementara itu, hujan yang merata dan upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau diakui Sutopo membuat kualitas udara makin membaik. Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Sumatera juga mulai membaik.

Pengukuran kualitas udara pada Selasa (30/8/2016) pukul 09.00 WIB menunjukkan tidak ada kualitas udara yang tidak sehat. Di Pekanbaru, Kampar, Pelawalan, Siak, Dumai, Kepri, Aceh, Jambi dan Sumatera Utara ISPU dalam kondisi baik, semua pengukuran dibawah 50 psi. Sedangkan di Rokan Hilir, Bengkalis dan Palembang pada level Baik hingga Sedang.

BNPB dan BPPT telah mengoperasikan hujan buatan di Sumatera Selatan dan Riau. Di Sumatera Selatan, telah ditaburkan garam ke dalam awan-awan potensial sebanyak 69,9 ton sejak 13 Juni 2016 hingga sekarang, sedangkan di Riau ditaburkan 40 ton garam sejak 15 Juli 2016 hingga sekarang.

BACA JUGA: Permen LHK Nomor 32 Tahun 2016 Perkuat Pencegahan Karhutla

Operasi pemadaman kebakaran hutan dan lahan di enam provinsi yaitu Riau, Jambi, Sumsel, Kalbar, Kalteng dan Kalsel pun masih terus berlangsung hingga saat ini. Ada lima strategi yang dilakukan untuk menghadapi karhutla yaitu operasi darat, operasi udara, operasi penegakan hukum, operasi pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak, dan pemberdayaan masyarakat melalui kelompok masyarakat dan desa tangguh bencana.

“Sedangkan untuk daerah lain di Indonesia yang terbakar, berdasarkan pantauan satelit MODIS pada 30 Agustus 2016 terdapat 165 hotspot, dimana 124 hotspot dengan tingkat kepercayaan Sedang (30-70 persen), dan 41 hotspot dengan tingkat kepercayaan Tinggi (lebih dari 70 persen). Hotspot mulai meningkat kembali di Kalimantan Barat yaitu terdapat 43 titik dan Kalimantan Tengah ada 12 titik. Untuk mengatasi kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Barat maka BNPB dan BPPT mengoperasikan hujan buatan terhitung pada hari ini Selasa (30/8/2016),” kata Sutopo.

Penulis: Danny Kosasih

Top