Dua Lokasi Kebakaran Lahan di Aceh Berhasil Dipadamkan

Reading time: 3 menit
aceh
Foto: KLHK

Jakarta (Greeners) – Sampai dengan Selasa malam (25/07/2017), Tim Satuan Tugas (Satgas) kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) melaporkan sebanyak dua lokasi kebakaran hutan dan lahan berhasil dipadamkan, yaitu di Kecamatan Woyla Gampong (Gpg.) Darulhudha dan Gpg. Glee Siblah, dan Kecamatan Sama Tiga Gpg. Cot Seumereng, melalui pemadaman darat.

Data dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), Raffles B. Panjaitan mengatakan bahwa terdapat total enam kecamatan di Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh yang mengalami kebakaran. Masing-masing kecamatan itu adalah Kecamatan Woyla, seluas ±5 Ha (Gp. Darul Huda dan Gle Siblah); Kecamatan Meureubo, seluas ± 15 Ha (Gp. Peunanga Cut Ujong); Kecamatan Sama Tiga, seluas ± 10 Ha (Gp. Cot Simeureng dan Suak Pante Breh); Kecamatan Johan Pahlawan, seluas ± 21 Ha (Gp. Suak Raya, Suak Nie, Leuhan dan Gampa); Kecamatan Arongan Lambalek, seluas ± 15 Ha (Gp. Seuneubok Teungoh), dan Kecamatan Kaway XVI, seluas ±3 Ha (Gpg. Penia).

“Sampai dengan hari ini, Tim Satgas Karhutla yang terdiri dari Manggala Agni (KLHK) bersama TNI, Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan tim terpadu lainnya ini masih terus melakukan pemadaman di empat kecamatan lainnya, yaitu di Meureubo, Johan Pahlawan, Arongan Lambalek, dan Kaway XVI,” ujar Raffles, Jakarta, Rabu (26/07).

BACA JUGA: Satelit NOAA Deteksi 64 Titik Api Baru di Seluruh Indonesia

Dijelaskan Raffles, kejadian ini disebabkan oleh adanya aktivitas pertanian dari masyarakat berupa pembersihan lahan perkebunan dengan cara membakar sehingga api menyebar ke lahan lain. Sampai dengan saat ini para pihak yang terlibat sudah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan pemadaman.

aceh

Foto: KLHK

Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menambahkan, upaya pemadaman terus dilakukan oleh BPBD Aceh Barat, BPBA, TNI, Polri, Basarnas, RAPI, Damkar, relawan dan masyarakat. Mobil pemadam kebakaran, tangki air, mobil water canon Polres Aceh Besar, pompa air dikerahkan untuk memadamkan api. BPBD telah membagikan masker dan makanan siap saji kepada masyarakat.

Kendala pemadaman kebakaran adalah tidak adanya akses jalan ke lokasi kebakaran, terbatasnya fasilitas mobil pemadam kebakaran dan mobil tangki air, terbatasnya sumber air dari lokasi kebakaran, dan terbatasnya peralatan. Penanganan dilakukan secara manual. Sementara itu, pantauan satelit Aqua, Terra, dan SNNP dari LAPAN menunjukkan adanya 170 titik panas untuk kategori sedang (dengan tingkat kepercayaan 30-79%) dan tinggi (tingkat kepercayaan lebih 80%) di wilayah Indonesia pada Senin (24/7/2017) malam.

BACA JUGA: Karhutla, Pembukaan Lahan dengan Cara Membakar Hutan Masih Dibiarkan

Terdeteksi 35 titik api di Aceh yang tersebar di Kabupaten Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Tengah, Aceh Jaya, Aceh Besar, dan Gayo Lues. Sebaran titik api di daerah lain adalah Sulawesi Selatan 2 titik api, Kalimantan Selatan 8 titik api, Nusa Tenggara Barat 8 titik api, Nusa Tenggara Timur 44 titik api, Sulawesi Tengah 5 titk api, Kalimantan Timur 6 titik api, Kalimantan Utara 1 titik api, Lampung 2 titik api, Sumatera Utara 3 titik api, Jawa Timur 9 titik api, Sulawesi Barat 1 titik api, Kalimantan Tengah 8 titik api, Kalimantan Barat 21 titik api, Bengkulu 4 titik api, Jambi 1 titik api, Sumatera Barat 3 titik api, Riau 5 titik api, dan Sumatera Selatan 1 titik api.

“Ancaman kebakaran hutan dan lahan akan terus menigkat seiring dengan normalnya musim kemarau. Puncak musim kemarau diprediksikan pada Agustus dan September sehingga ancaman kebakaran hutan dan lahan, dan kekeringan akan meningkat. Pemerintah dan pemda terus meningkatkan sosialisasi, patroli dan pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Pencegahan lebih efektif dibandingkan dengan pemadaman kebakaran hutan dan lahan,” tutupnya.

Penulis: Danny Kosasih

Top