Kemen LHK Nilai Dinas Kebersihan Belum Maksimal Atasi Sampah

Reading time: 2 menit
Ilustrasi: Ist.

Jakarta (Greeners) – Selain kemacetan dan banjir, banyaknya sampah juga menjadi persoalan besar yang melanda Ibu Kota Jakarta. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) pun menyatakan bahwa volume sampah di DKI Jakarta termasuk yang terbesar di bandingkan provinsi-provinsi lainnya di Indonesia.

Asisten Deputi Pengelolaan Sampah Kemen LHK, Sudirman, mengatakan kalau persoalan di DKI Jakarta yang paling menonjol adalah sampah. Sudirman menyatakan persoalan sampah ini harus segera diselesaikan, baik di tingkat rumah tangga dengan cara memilah sampah dalam kategori organik dan anorganik, maupun limbah industri.

Saat ini, katanya, Dinas Kebersihan DKI Jakarta masih belum memperlihatkan hasil yang maksimal dalam upaya pengendalian sampah di Jakarta. Menurutnya, seharusnya masalah sampah di Jakarta menjadi masalah yang serius di lingkup Dinas Kebersihan, namun hingga saat ini penempatan tempat sampah di Ibu Kota masih saja minim dari pengawasan.

“Padahal ada lebih dari 2.400 petugas kebersihan, tapi bisa kita lihat di jalan paling beberapa orang saja yang bekerja,” jelasnya saat dihubungi oleh Greeners, Jakarta, Rabu (11/02).

Sudirman pun meminta agar pihak Dinas Kebersihan Jakarta agar mau turun ke jalan dan memantau titik lokasi penimbunan sampah di Jakarta. “Masalah sampah ini enggak akan selesai kalau petugasnya enggak mau turun langsung untuk melihat kondisi nyata di jalan,” tegas pria yang akrab dipanggil Dirman ini.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta, Saptastri Edningtyas mengatakan kepada Greeners bahwa volume sampah di Jakarta terus meningkat sebanyak 7,1% per hari. Dari total volume sampah tersebut, sebanyak 5.200 hingga 5.500 ton per hari dibuang ke Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi. Sedangkan sisanya, sekitar 1.500 ton sampah diolah oleh warga melalui program 3R (reduce, reuse, recycle) atau diambil oleh pemulung untuk dijual dan diolah kembali.

“Untuk mengangkut sampah sebanyak itu ke TPST Bantargebang, paling tidak kami membutuhkan sedikitnya 900 truk sampah. Sedangkan armada truk sampah kami tidak sampai sebanyak itu,” katanya.

(G09)

Top