Korban Tewas Akibat Longsor di Banjarnegara Bertambah 17 Jiwa

Reading time: < 1 menit
Ilustrasi: Ist.

Jakarta (Greeners) – Hingga hari ketiga, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali menemukan 17 korban tewas akibat musibah longsor yang terjadi di Banjarnegara, Jawa Tengah saat melakukan proses evakuasi Senin (15/12) kemarin. Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, mengatakan, dengan ditemukannya 17 korban tambahan tersebut, maka data korban tewas yang berhasil ditemukan menjadi 56 jiwa.

“Data 17 korban tewas tersebut berhasil dihimpun berdasarkan dari laporan tim hingga pukul 18.30 WIB yang terdiri atas 4 anak, 12 dewasa, dan 1 lainnya belum teridentifikasi,” terang Sutopo melalui pesan singkatnya kepada Greeners, Jakarta, Selasa (16/12).

Selain itu, Sutopo juga menjelaskan bahwa korban yang berhasil dievakuasi tersebut telah dikebumikan oleh keluarganya masing-masing. Sedangkan untuk keenam korban lainnya masih menunggu hasil identifikasi dari Indonesia Automatic Finger Print Indentification System (INAFIS) Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.

Menurut rencana, tambahnya, proses evakuasi akan kembali dilanjutkan hari ini (Selasa, 16/12), dengan melibatkan 2.000 personel gabungan yang juga akan membersihkan ruas jalan Banjarnegara-Pekalongan yang tertutup material longsoran tanah dengan menggunakan peralatan berat.

Sebagai informasi, sebelumnya, tim gabungan terpaksa menghentikan proses evakuasi pada hari Senin (15/12) akibat hujan yang terus mengguyur wilayah longsor sejak sore hari.

Musibah longsor yang terjadi pada Jumat sore lalu di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Kabupaten Banjarnegara, JawaTengah tersebut menimbun sedikitnya 35 rumah warga, 1 masjid, dan saluran sungai sepanjang 1kilometer. Peristiwa itu juga merusak sawah seluas 8 hektare dan 5 hektare kebun palawija. Selain itu, 5 ekor sapi, 30 ekor kambing, serta 500 ekor ayam dan itik mati tertimbun longsoran tanah.

(G09)

Top