Pemerintah Lakukan Uji Klinis Tanaman Herbal untuk Penanganan Virus Corona

Reading time: 2 menit
Herbal
Berbagai jenis bahan alami dari tanaman untuk obat herbal. Foto: shutterstock.com

Jakarta (Greeners) – Upaya pemerintah Indonesia dalam menemukan vaksin maupun obat untuk penanganan COVID-19 terus dilakukan. Sejumlah lembaga sedang melakukan uji klinik terhadap berbagai bahan herbal yang diharapkan dapat meningkatkan daya tahan tubuh terhadap coronavirus. Presiden Joko Widodo juga menginstruksikan jajarannya agar memanfaatkan potensi sumber daya dalam negeri untuk memproduksi obat dan alat kesehatan yang digunakan dalam penanganan virus corona.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberikan beberapa contoh herbal yang bisa dimanfaatkan sebagai imunomodulator atau senyawa yang dapat mengembalikan ketidakseimbangan sistem imun. Bahan tersebut antara lain kunyit, jahe merah, temulawak, meniran, jambu biji, daun sembung, dan sambiloto.

Baca juga: BRG Mendukung Rencana Pemerintah Cetak Sawah Baru

Kepala Badan POM, Penny K. Lukito mengatakan bahwa Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman hayati yang menjadi peluang besar untuk dikembangkan, dijadikan produk inovasi, dan diteliti sebagai upaya percepatan penanganan COVID-19.

“Badan POM terus mendorong percepatan penelitian Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) dan jamu yang berperan bagi ketahanan tubuh untuk upaya promotif, preventif, dan kuratif,” ujar Penny dalam Diskusi Grup Terfokus (FGD) “Peran Obat Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam menghadapi Pandemi COVID-19”, pada Kamis, (14/05/2020).

Penny K. Lukito

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito Penny dalam Diskusi Grup Terfokus (FGD) “Peran Obat Herbal dan Suplemen Kesehatan dalam menghadapi Pandemi COVID-19”, pada Kamis, (14/05/2020). Foto: BPOM.

Saat ini, Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) bersama Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia tengah melakukan uji klinis terhadap jahe merah, jambu biji, dan minyak kelapa murni yang diharapkan dapat meningkatkan ketahanan tubuh dari paparan virus korona.

Dihubungi secara terpisah, Masteria Yunovilsa Putra, Kepala Kelompok Penelitian Center for Drug Discovery and Development, Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI mengonfirmasi bahwa lembaganya memang terlibat untuk melakukan uji riset bersama Kemenristek terutama pada jahe merah.

Secara umum, virus corona memiliki gejala peradangan berlebih pada paru-paru. Menurut Putra, reaksi antiinflamasi yang dimiliki jahe merah (Zingiber officinale var.rubrum) dapat meredakan gejala tersebut. Jahe merah juga mempunyai sifat sebagai imunomodulator yang berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radikal bebas saat masuk ke dalam tubuh manusia.

Baca juga: Terumbu Karang Terancam oleh Sampah Medis Akibat Covid-19

Ada pula minyak kelapa murni yang mengandung asam laurat. Jika dikonsumsi, kata dia, minyak akan berubah menjadi monolaurin yang membantu melawan virus dan bakteri. “Saat ini sudah tahap persiapan uji klinik, mudah-mudahan akan kami umumkan sebentar lagi. Di mana nanti akan diproduksi dalam bentuk pil,”ujar Putra kepada Greeners.

Sementara itu, Kemenristek juga sedang melakukan uji klinis terhadap berbagai macam obat yang direkomendasikan dari luar negeri, seperti avigan, klorokuin, dan tamiflu. Pil kina juga tengah dikembangkan di Indonesia. Upaya pengujian obat diharapkan dapat mengatasi penyakit COVID-19.

Pemerintah juga sedang melakukan riset terhadap convalescent plasma, yakni terapi dengan cara memasukkan plasma darah penuh antibodi milik pasien yang telah sembuh ke tubuh penderita COVID-19.

Penulis: Dewi Purningsih

Top