Penguin Jackass dan Flamingo Akan Huni Gembiraloka

Reading time: 2 menit

Yogya (Greeners) – Kebun Raya Kebun Binatang (KRKB) Gembiraloka Yogya segera menambah koleksi satwa. Enam Penguin sub tropis asal Afrika Selatan akan didatangkan dari Kebun Binatang Singapura di akhir tahun 2012.

Jenis Penguin yang dipilih merupakan Penguin sub tropis asal Afrika Selatan yang biasa disebut Jackass dan Flamingo. Keenam satwa yang tergolong langka itu akan menempati ruangan khusus di kompleks zona burung Gembiraloka.

Kepada Greenermagz.com, Direktur KRKB Gembiraloka Joko Tirtono, Minggu (6/5) menyampaikan, koleksi baru tersebut didatangkan dari kebun binatang Singapura karena sebelumnya mereka telah melakukan konservasi Jackass dan Flamingo.

Kebijakan rencana pemeliharaan Penguin di Gembiraloka sebelumnya telah dibahas dalam pertemuan pengelola kebun binatang dan lembaga konservasi se-Indonesia pada bulan Februari lalu di Jakarta. “Gembiraloka siap menampung satwa sesuai dengan kemampuan, termasuk upaya menambah koleksi baru Penguin Afrika Selatan,” kata Joko.

Dalam upaya persiapan penambahan Penguin, manajemen Gembiraloka membuat kandang khusus dengan suhu yang sesuai untuk kelangsungan hidup Jackass dan Flamingo. “Rancangan kandang sudah kami pelajari dari Singapore Zoo dengan suhu 20 – 25 derajat celcius,” ujar Joko.

Selain pengaturan suhu, pemeliharaan Penguin butuh penanganan khusus yakni rancangan kandang, jenis makanan, hingga perlengkapan pendukung yang tengah disiapkan mengikuti standar pemeliharaan kebun binatang.

Secara fisik, Jackass dan Flamingo termasuk katagori hewan sub tropis yang mampu menyesuaikan diri dengan iklim yang ada di Indonesia. Alasan itulah yang memperkuat keputusan manajemen Gembiraloka untuk menambah satwa yang dikenal hidup di daerah dengan suhu udara rendah.

Menurut Manajer Marketing Gembiraloka, Josep Kurniawan, saat ini Gembiraloka kekurangan jumlah koleksi satwa. Melalui pertemuan pengelola kebun binatang dan konservasi satwa, Gembiraloka akan menerima satwa dari Kebun Binatang Surabaya. “Kuda Nil sudah ada satu, tetapi butuh pasangan dan saat ini Gembiraloka siap menampung satwa langka. Salah satunya dari Surabaya,” ujar Josep.

Koleksi burung yang dimililiki Gembiraloka pun masih minim diantaranya Burung Jalak Bali dan Pelikan. Namun demikian, data hingga awal 2012 Gembiraloka mencatat kepemilikan koleksi hingga 1400 satwa. Koleksi terbanyak adalah jenis ikan, sementara jenis mamalia jumlahnya dinilai masih belum banyak.
Sebagai upaya penanganan dan pengelolaan satwa, pihak kebun binatang berkomitmen tidak memperjualbelikan satwa.

Waspadai Zoonosa

Sementara itu, memasuki musim pancaroba di wilayah Yogya, warga diminta mewaspadai munculnya penyakit Zoonosa atau penyakit yang disebabkan perantara hewan. Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogya meminta pemilik hewan peliharaan seperti unggas dan anjing untuk mengandangkan hewan peliharaannya serta menjaga sanitasi kandang.

Kepala Seksi Pengawasan Mutu dan Kesehatan Hewan Disperindagkoptan Yogya, drh Endang Finiarti mengatakan, Yogya merupakan daerah dengan penduduk padat pemeliharaan hewan peliharaan.

Dalam upaya pengendalian penyakit Zoonosa, pihaknya mengeluarkan surat edaran pada April 2012 mengenai pengendalian hewan peliharaan. Lewat surat edaran itu, Pemerintah kota Yogya berharap warga mengandangkan unggas dan rutin memberi vaksin. “Pengandangan akan memudahkan mengendalikan penyakit,” kata Endang. (G-18)

Top