Sampah Pemudik Didominasi Kemasan Makanan

Reading time: 2 menit
sampah pemudik
Ilustrasi. Foto: flickr.com/photos/pie4dan

Jakarta (Greeners) – Direktur Pengelolaan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup Novrizal Tahar mengatakan, secara umum pada titik-titik macet masih ditemukan banyak sampah kemasan makanan di pinggir jalan yang ditimbulkan oleh para pemudik. Timbulan sampah kemasan makanan ini juga mendominasi di tempat-tempat peristirahatan maupun di bahu jalan tol.

“Kita berharap timbulan atau volume sampah pemudik berkurang karena sebelum mudik KLHK sudah mengampanyekan ‘Mudik Asik Tanpa Sampah Plastik’. Diharapkan adanya peningkatan kesadaran publik saat melakukan mudik untuk mengurangi sampah,” ujar Novrizal kepada Greeners, Kamis (21/06/2018).

Namun demikian, hasil pantauan di lapangan pada lokasi-lokasi peristirahatan justru terjadi peningkatan timbulan dan volume sampah. Pada umumnya sampah pemudik didominasi dengan kemasan mie instan, botol minum, serta kemasan makanan ringan.

BACA JUGA: KLHK Patroli Sampah di Jalur Mudik

Sebelumnya berkaitan dengan kampanye “Mudik Asyik Tanpa Kantong Plastik”, KLHK melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah dan Bahan Berbahaya Beracun telah mengeluarkan surat edaran yang meminta seluruh wilayah yang dilalui pemudik agar mengantisipasi timbulan sampah. Implementasi kebijakan ini bekerjasama dengan Pemda setempat, PT Jasa Marga, dan pihak kepolisian. Rute yang langsung dipantau oleh KLHK meliputi Jakarta – Cipali, Jakarta – Merak, dan Jakarta – Puncak.

Menurut Novrizal, dari hasil pantauan saat patroli mudik terutama di rest area, secara umum sudah terkendali dengan baik. Meski begitu, perlu penambahan personel kebersihan pada saat puncak mudik dan arus balik.

“Hal krusial yang menjadi persoalan adalah titik-titik macet di jalan. Semakin macet, maka semakin banyak kemungkinan sampah yang ditimbulkan karena perilaku masyarakat yang membuang sampah ke jalan atau lingkungan. Kita tidak menghitung timbulan sampah yang terjadi, karena memang tidak setiap pemudik juga yang membuang sampahnya ke jalan pada saat kondisi macet,” ujar Novrizal.

BACA JUGA: Pemerintah Fokus Atasi Masalah Sampah Plastik

PT Jasa Marga menyediakan 68 rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP), tempat istirahat (TI), parking bay (PB), dan tempat istirahat sementara (TIS). Rest area tersebut berada di jalan tol yang sudah beroperasi di sepanjang jalur Jakarta hingga Surabaya.

Novrizal berpendapat bahwa kawasan rest area relatif lebih siap mengantisipasi timbulan sampah dengan meningkatkan sosialisasi, penambahan sarana dan prasarana, serta penambahan petugas kebersihan.

“Sebagaimana yang disampaikan Menteri LHK, ke depan persoalan persampahan harus dijadikan kriteria dalam kegiatan mudik. Dengan demikian level dan kualitas mudik nasional kita lebih baik lagi, serta lebih maju,” kata Novrizal.

Penulis: Dewi Purningsih

Top