Golden scalycap, Jamur Bersisik Penyebab Gangguan Lambung

Reading time: 2 menit
Golden scalycap (Pholiota aurivella). Foto: Inaturalist
Golden scalycap (Pholiota aurivella). Foto: Inaturalist

Golden scalycap atau Pholiota aurivella merupakan salah satu jamur dari famili Strophariaceae. Seorang naturalis Jerman, August Johann Georg Karl Batsch, pertama kali mendeskripsikan jamur ini pada tahun 1786 dengan nama Agaricus aurivellus.

Kemudian, di tahun 1888, ahli mikologi Jerman lainnya, Paul Kummer, memindahkan spesies ini ke dalam genus baru, yakni Pholiota. Dengan demikian, nama ilmiah jamur ini pun berubah menjadi yang kita kenal hingga saat ini, yaitu Pholiota aurivella.

Penamaan jamur ini berdasarkan penampilannya, dengan nama genus Pholiota yang berarti bersisik, sedangkan nama spesies aurivella berarti berbulu emas.

BACA JUGA: The Yellow Stainer, Jamur Beracun yang Cepat Terluka Saat Disentuh

Tudungnya Bersisik dan Permukaanya Berlendir

Memiliki tudung berdiameter 5 hingga 15 cm berwarna kuning keemasan cerah hingga cokelat berkarat. Permukaanya berlendir atau sedikit berminyak yang ditutupi sisik berwarna cokelat gelap yang terkadang akan luntur saat terkena hujan.

Sementara, bagian lamellanya tersusun padat berwarna krem saat masih muda, dan berubah menjadi cokelat kemerahan saat sporanya berkembang.

Batang jamur golden sclaycap berdiameter 6 hingga 12 mm dan tinggi 3 hingga 9 cm. Berwarna kuning lemon dan akan menjadi cokelat seiring bertambahnya usia.

Taksonomi Golden scalycap atau Pholiota aurivella. Foto: Greeners

Taksonomi Golden scalycap atau Pholiota aurivella. Foto: Greeners

Permukaan batangnya halus, terdapat cincin kapas pucat, dan memiliki sisik cokelat yang terlihat lebih gelap di bawah cincinnya. Batang tersebut juga tampak sangat kokoh dengan dagingnya yang berserat kuning.

Selain itu, jamur ini juga memiliki spora berbentuk ellipsoidal, halus, berukuran 6,5-10 x 4-6μm dengan cetakan spora berwarna cokelat kemerahan. Jamur ini tak memiliki bau yang khas dan terasa pahit apabila dimakan.

Golden Scalycap Tumbuh di Batang Pohon yang Mati

Jamur ini pada umumnya tumbuh pada tunggul pohon, cabang besar yang sudah tumbang atau pohon-pohon berkayu keras yang sudah mati, seperti pohon beech. Jamur yang muncul di bulan September hingga Desember ini dapat kita temukan di Eropa utara dan tengah, beberapa bagian Amerika Utara, hingga Asia.

BACA JUGA: Beechwood Sickener, Beracun Bagi Manusia Tapi Disukai Siput

Konsumsinya Menimbulkan Gangguan Lambung

Melansir berbagai sumber, meskipun jamur golden scalycap terasa agak pahit, beberapa orang tetap mengonsumsinya. Namun, akan lebih baik untuk menghindari konsumsi jamur ini karena terdapat beberapa laporan gangguan lambung yang muncul setelah memakan jamur ini.

Banyak orang mengenal golden scalycap sebagai Pholiota aurivella. Namun, penelitian terbaru oleh ahli mikologi menunjukkan bahwa sejumlah spesies yang mirip telah salah dengan diberi nama ini. Hal ini masih belum terselesaikan secara sempurna karena sulit untuk membedakannya secara akurat tanpa menggunakan mikroskop.

 

Penulis: Anisa Putri

Editor: Indiana Malia

Top