Mengenal Witch’s Butter, Jamur Penyihir Bersifat Antialergi

Reading time: 2 menit
Jamur ini biasa tumbuh di atas batang atau tunggul kayu yang mati. Foto: Inaturalist

Jamur Tremella mesenterica banyak mengenalnya dengan sebutan Witch’s butter, Yellow Brain, Golden Jelly Fungus, atau Yellow Trembler. Nama “mesenterica” berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti usus tengah.

Jamur berwarna kuning seperti otak dan bertekstur agar-agar ini berasal dari famili Tremellaceae. Hingga saat ini telah lebih dari 100 spesies Tremella telah diakui di seluruh dunia.

Nama Witch’s butter muncul berdasarkan legenda di Eropa yang mengatakan kemunculan jamur ini di sekitar rumah menjadi pertanda adanya penyihir yang telah membaca mantra pada jamur. Untuk menghilangkan mantra tersebut kita harus menusuk jamur ini beberapa kali dengan peniti atau jarum. Bahkan, di Swedia jamur ini akan masyarakat bakar untuk melindungi diri dari roh-roh jahat.

Melansir dari berbagai sumber, jamur ini parasit jamur lain yang hidup di atas kayu mati. Selain itu, jamur Witch’s butter juga terlihat mirip dengan jamur leafy brain (T. foliacea) yang berwarna cokelat. Selain itu mirip juga dengan jamur golden ear (T. aurantia) yang biasa tumbuh di pohon oak, untuk dapat membedakanya harus ahli lakukan pemeriksaan di bawah mikroskop.

Morfologi dan Ciri-ciri Umum

Tubuh jamur T. mesenterica bergelombang atau gumpalan seperti otak dengan lebar 2 hingga 5 cm dengan tinggi 1-3 cm. Permukaan tubuhnya lembap, berminyak, dan berlendir saat basah, namun akan mengeras saat mengering. Permukaannya berwarna kusam hingga kuning cerah atau kuning keoranyean. Daging jamurnya bertekstur seperti agar-agar dan berwarna kuning juga.

Sporanya berwarna kuning pucat berukuran 10-15 x 6-12 µm berbentuk ellips. Selain itu, memiliki basidia berukuran 21-22 x 12-18 µm dan berbentuk elips juga.

Habitat dan Distribusi

Biasa tumbuh di atas batang atau tunggul kayu yang mati, bahkan sebagai parasit pada miselium jamur kerak Peniophora sp yang mengurai kayu mati. Tumbuh berkelompok atau sendiri-sendiri dan biasanya muncul sepanjang tahun di daerah beriklim sedang. Sementara itu, jamur ini telah terdistribusi secara luas di Amerika Utara, Australia, Asia, dan Eropa.

Kandungan dan Manfaat

Umumnya jamur ini belum masyarakat manfaatkan sebagai bahan makanan karena teksturnya yang berlendir dan tidak memiliki rasa (hambar). Namun, di China jamur ini kerap masyarakat gunakan sebagai bahan tambahan sup untuk memberikan tekstur yang khas.

Di samping itu, jamur ini memiliki kandungan yang menarik bagi dunia kedokteran, karena mengandung senyawa yang bersifat anti-inflamasi, antialergi, serta dapat menurunkan kadar gula darah. Selain itu, jamur T. mesenterica juga memiliki persentase polisakarida yang aktif secara farmakologis, yaitu antara 60-70 %.

Taksonomi Witch’s butter

Penulis : Anisa Putri

Editor : Ari Rikin

Top