Mengincar Kelebihan Lobster Air Tawar

Reading time: 2 menit
Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)
Lobster air tawar banyak dikembangkan untuk komoditi di dalam akuarium atau kolam. Foto: shutterstock.com

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus) termasuk ke dalam genus udang tawar (Crustacea). Selain sebagai konsumsi, fauna bercapit merah ini juga cocok dijadikan hewan hias karena memiliki keunggulan pada bentuk tubuh dan warna. Ia banyak dikembangkan untuk komoditi di dalam akuarium atau kolam. Karena ia tidak mudah stres dan terserang penyakit (Jurnal Sains Akuakultur Tropis, 2018).

Habitat asli lobster air tawar ialah danau, rawa, atau sungai air tawar dilengkapi dengan tumbuhan air atau darat. Namun, tanaman tersebut mesti memiliki akar atau batang yang terendam air dengan daun di atas permukaan.

Lobster air tawar memiliki beberapa nama internasional, yaitu crawfish dan crawdad. Berdasarkan persebaran di dunia, terdapat tiga famili yaitu Astacidae, Cambaridae, Parastacidae (Handoko, 2013).

Baca juga: Ikan Patin, Ikan Air Tawar Unggulan Dalam Negeri

Secara morfologi, tubuh lobster dibagi menjadi dua, yaitu kepala dada (chepalothorax) dan badan (abdomen) (Tim Karya Tani Mandiri, 2010). Kepala lobster terdiri dari enam bagian ruas yang tertutup cangkang kepala (carapace). Sedangkan bagian depan kepala memiliki kelopak berbentuk segitiga memipih, lebar, bergerigi, dan dikelilingi duri bernama rostrum. Di kepalanya terdapat lima pasang kaki (periopod). Dengan pasangan kaki pertama, kedua, dan ketiga mengalami perubahan bentuk maupun fungsi menjadi capit.

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)

Lobster air tawar merupakan hewan nokturnal dan omnivora. Foto: shutterstock.com

Capit pertama berfungsi sebagai senjata untuk menghadapi musuh. Capit kedua dan ketiga berfungsi seperti tangan. Kedua pasang kaki berguna sebagai alat bergerak atau kaki jalan (Sukmajaya dan Suharjo 2003). Dibandingkan kaki jalan dan capit, ukuran kaki renang jauh lebih kecil dan pendek.

Baca juga: Pesut Mahakam, Lumba-Lumba Air Tawar Indonesia

Pada lobster betina, empat pasang kaki renang dimanfaatkan untuk mengapit telur yang melekat pada perut. Masing-masing kaki bertautan melingkari kumpulan telurnya. Saat membawa telur, kaki tersebut terkadang bergerak seperti mengipas. Gerakannya dapat memberikan suplai oksigen yang dibutuhkan untuk mengangkut telur (Wiyanto dan Hartono, 2003; Lukito dan Prayugo, 2007).

Lobster air tawar umumnya aktif mencari makan pada malam hari (nokturnal) dan termasuk jenis pemakan segala (omnivora) (Wiyanto dan Hartono, 2003). Ia menghancurkan makanan melalui mulut dengan cara menggerakkan dari samping kiri ke kanan. Selama pertumbuhan, lobster air tawar melakukan proses pergantian kulit (molting). Kerangka bagian luar (eksoskeleton) perlu diganti bila tumbuh membesar karena sifatnya kaku dan tidak ikut berkembang.

Lobster air tawar (Cherax quadricarinatus)

Penulis: Sarah R. Megumi

Top