Jimi Multhazam; Anak Muda Perlu Lifestyle Baru!

Reading time: 5 menit

Soal global warming, menurut lo apa yang bisa dilakukan anak muda?

Sekarang kan memang terasa dampaknya. Selama ini kan kita dimanjakan teknologi. Tapi ternyata si teknologi ini justru bisa merugikan kita. Jadi, mungkin intensi memakai teknologinya dikurangi. Maksudnya, isu-isunya kan berulang. Misalnya, listrik berlebihan yang kita pakai. Kita biasanya menyetel TV sambil jalan-jalan. Sikat gigi sambil air di wastafel jalan terus. Hal-hal seperti itu tuh yang menandakan kita kurang efektif dalam memanfaatkan teknologi, yang sebenarnya untuk memudahkan kita. Gerakan pengiritan sih sebenarnya yang akhirnya didengungkan. Irit listrik, naik angkot, naik sepeda kalau perlu. Naik sepeda pada jarak-jarak tertentu, apalagi memang jalanan sekarang kan macet gila!

Bagaimana lo melihat pemahaman global warming di kalangan anak muda sekarang?

Mereka tahu ada global warming, tapi belum tergerak untuk menguranginya. Hanya segelintir orang yang sudah mulai mengganti gaya hidupnya. Tapi kebanyakan masih belum. Cuma bilang, wah parah yah bumi sekarang, tapi cuma gitu doang.

Lo sendiri sudah melakukan apa?

Gua sendiri juga masih minimal sih. Gua masih memakai kendaraan 2 tak. Gua belum punya cukup dana untuk menggantinya dengan kendaraan lebih canggih. Pakai mobil hybrid gitu, wah belum mampu gua (tertawa). Akhirnya, kendaraan diperhatiin aja perawatannya. Maintain dengan baik, supaya ngurangin gas buang. Kebetulan gua juga suka jalan kaki orangnya. Pada jarak-jarak tertentu, gua lebih milih jalan kaki daripada memakai skuter. Dulu juga, music player suka gua tinggalin stand by padahal gua tidur. Wah, itu tuh gua banget. Sebelum tidur gua biasa setel musik keras, terus gua ketiduran, lampu nggak gua matiin. Tapi sekarang gua udah mulai ninggalin kebiasaan itu. Gimana caranya gua tidur, tanpa harus ada musik, tanpa harus nyala lampu terang. Soalnya tadinya gua takut gelap. Gua lawan rasa takut gua. Kadang berhasil, kadang nggak sih (tertawa).

Seberapa berpengaruh langkah kecil seperti itu?

Ngaruh dong. Kalau semua orang begitu, dhuarr..gua yakin ada efeknya lah. Bisa jadi gerakan yang oke. Lumayan nge-reduce efek buruknya. Musik juga bisa menggugah orang melakukan itu. Memang harus massal menggila sih!

Panggung yang ideal buat lo?

Yang dekat dengan penonton. Yang nggak terlalu ribet-ribet amat. Kadang-kadang kalau set yang terlalu rumit, malah menghilangkan mood orang yang mau manggung dan penontonnya juga. Terus, panggung yang sedikit penonton tapi akrab, lebih menyenangkan dibanding yang besar tapi tidak peduli siapa yang ada di panggung.

Di berbagai acara kini sedang giat pewacanaan zero waste event. Pendapat lo?

Pasti lah, sampah itu selalu ada di setiap acara. Memang harus dipikirkan juga, gimana caranya dalam setiap event, tetap tertib. Penonton meninggalkan venue biasanya tiba-tiba kan dhuerrr…sampahnya ada di mana-mana. Kayak pasar kaget. Belum lagi kalau

lo bikin acara di outdoor kayak taman gitu, wah, tamannya bisa hancur. Itu juga harus dipikirin solusinya. Nah, makanya kalau mau benar-benar “We Do Green”, harus ditepatin. Penonton jangan sembarangan nginjek rumput, ada pengelola sampah daur ulang, dan sebagainya.

Any last word buat pembaca Greeners?

Ngomongin peduli lingkungan itu dari hal kecil aja sih. Gimana misalnya dari rumah, kita hilangkan kebiasaan malas mematikan air kamar mandi lah, atau mulai merawat barang-barang supaya nggak boros beli barang lagi. Dibikin lifestyle baru aja gitu!

Top